BALIKPAPAN,PROKALTIM – Bank sampah juga menjadi sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan yang menginginkan peranan bank sampah terus meningkat. Karena keberadaan bank sampah awalnya merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam menekan volume sampah rumah tangga warga, dan ternyata volume sampah tetap menunjukkan tren kenaikan.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono Sastro Prawiro mengatakan, sisa dari hasil pemilahan bank sampah yang baru menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Secara umum bank sampah berfungsi menurunkan volume sampah rumah tangga. Dan terutama melalui kegiatan pemilahan terhadap sampah yang masih berguna.
“Kapasitas sampah kita per hari sudah di angka 350 sampai 400 ton. Angka itu cukup besar. Harusnya itu dikelola melalui bank sampah. Karena kalau bank sampah kan ada pemilahan,” kata Budiono kepada media saat di gedung DPRD Balikpapan, pada Kamis (4/11).
Budiono juga mengungkapkan, bahkan TPA juga menerima kiriman sampah dari komplek perumahan, namun yang terjadi, kesadaran warga untuk melakukan pemilahan melalui bank sampah ternyata masih rendah. Mereka biasa langsung membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Kemudian armada pengangkutan sampah milik pemerintah setempat mengantarkan ke TPA.
“Kan disitu ada pemilahan, harusnya kan lewat bank sampah dulu. Jadi setelah itu baru ada kegiatan pembuangan ke TPA khusus sampah yang bisa terurai saja. Kan kita sudah ada aturan tentang larangan penggunaan plastik. Itu yang kita daur ulang,” ungkapnya. (to)

