BALIKPAPAN,PROKALTIM – Tindak lanjut di jalan rusak sekitar sekolah SMA Patra Dharma, persoalan terhadap dampak perluasan kilang minyak atau proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina Balikpapan, belum ada titik terang.
Perlu diketahui, saat DPRD Kota Balikpapan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) pada Senin (31/1/2022) lalu. Dengan menghadirkan PT Pertamina, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan, dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan dan Komisi III dan IV DPRD Kota Balikpapan,
Terkait dampak proyek RDMP akibat jalan rusak, parkiran kendaraan yang semrawut, juga banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak tertata, juga kerusakan kepada bangunan serta gedung yang ada di kawasan tersebut.
Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri mengatakan, kalau ini memang belum ada gerakan pihak RDMP Pertamina untuk pengerjaan nanti kita panggil pihak RDMP Pertamina, kalau seandainya buntu juga belum ada tindak lanjut, kita suruh saja masyarakat tutup jalan.
“Itu jalan satu-satunya, artinya ada sedikit gerakan, tidak maksud tujuan apa-apa, hanya supaya ada perhatian kepada pihak Pertamina, soal menagih janjinya. Bayangkan daerah situ dilintasi warga yang mau ke Masjid, Gereja, Sekolah tidak sedikit yang jatuh, untungnya tidak sampai ada yang berakibat fatal ya, tapi ini sangat berbahaya,” kata Alwi Al Qadri kepada awak media.
Lanjut Alwi, saat RDP yang lalu, janjinya satu minggu, pihak RDMP Pertamina akan siap memperbaiki. Dan kita menagih janji, seperti yang disampaikan saat RDP lalu.
“Apabila mereka pihak RDPM Pertamina tidak laksanakan, terserah masyarakat, mau tutup jalan silahkan, mau bakar ban terserah masyarakat saja,” ucapnya.
Masalahnya dari pihak RDMP Pertamina juga lucu, berjanji sampai sekarang juga tidak ada pelaksanaan yang signifikan, yang kelihatan nyata gitu. (to)