BALIKPAPAN,PROKALTIM – Gabungan Nelayan Balikpapan (Ganeba) adalah organisasi yang bersifat profesi, non politik dan independen. Organisasi Ganeba untuk menyampaikan aspirasi dan pemberdayaan serta kesejahteraan nelayan.
Ketua Ganeba, Boben Aitarak mengatakan, lahirnya Ganeba ini berawal dari keresahan hingga keluhan beberapa organisasi nelayan yang ada di Balikpapan Timur. “Ada keluhan dengan beberapa pengurus tidak transparan,” kata Boben, kepada awak media, pada Rabu (1/2/2023).
Boben salah satu warga Balikpapan Timur yang juga sebagai anak nelayan. Dia menyebutkan, banyak para nelayan yang datang kepadanya untuk memintanya jadi ketua Ganeba.
Apalagi terkait pembagian untuk pemberdayaan nelayan. Seperti bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dari beberapa perusahaan, ada yang tidak tersalurkan.
Boben menjelaskan, pembentukan Ganeba ini telah sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 guna membantu masyarakat nelayan dalam menyampaikan aspirasinya.
“Di dalam undang-undang menyebutkan setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Yang terpenting organisasi yang menyampaikan pendapat itu bukan organisasi terlarang. Apalagi untuk menyuarakan aspirasi tentang hak-hak nelayan,” kata Boben.
Dia juga menyampaikan, sudah cukup lama sejumlah nelayan ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah maupun pihak swasta. Padahal, kontribusi para nelayan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sangat penting khususnya ikan.
“Ganeba terbentuk sekitar 8 bulan, sudah cukup lama para nelayan ini tidak tersentuh oleh pemerintah, baik pemerintah kota maupun swasta,” terangnya.
Sebelum terbentuknya Ganeba, Boben menjelaskan, permintaan nelayan hanya satu, meminta dibuatkan rambu-rambu di Muara Manggar Kecamatan Balikpapan Timur, Karena arus lalulintas padat, yang dipergunakan hanya senter, sama penunjuk dari cahaya bulan.
“Saya sudah sampaikan aspirasi para nelayan ke anggota Komisi V DPR RI, Irwan Fecho. InsyaAllah, dalam waktu dekat ini akan dibangunkan rambu-rambu di Muara Manggar,” ucapnya.
Dia juga membeberkan, selain peran anggota Komisi V DPR RI, Irwan Fecho, juga ada peran ketua KNPI Andre Afrizal yang selama ini juga mensupport para nelayan di Balikpapan Timur. Dan juga di support dari wakil ketua Apindo Kaltim Anwar Sadat sebagai pembina Ganeba.
Selain itu, Boben juga berharap kedepan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteran para nelayan, anak-anak nelayan yang memiliki pendidikan dan skill yang baik bisa diakomodasi untuk bekerja di perusahaan-perusahaan di Balikpapan seperti Pertamina maupun di instansi terkait.
“Mungkin dari beberapa anak keluarga nelayan bisa bekerja di Pertamina atau di TNI Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) dengan syarat memiliki keahlian atau skill sesuai dengan yang dibutuhkan. Kami sedang upayakan agar diakomodir oleh pemerintah kota maupun pihak swasta. Rugi warga Balikpapan kalau tidak bisa bekerja di perusahaan-perusahaan di Balikpapan,” ungkapnya.
Sementara itu, Boben menambahkan, saat ini jumlah Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan di Balikpapan sesuai data Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan sebanyak 16 KUB atau sekitar 485 nelayan.
Selain itu, belum lama ini para nelayan diberikan bantuan oleh Lanal Balikpapan. “Alhamdulillah tiap bulan dapat bantuan berupa dua mesin dari Lanal Balikpapan dan diserahkan langsung Komandan Lanal Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafis,” ujarnya.
Ketua Ganeba, berharap para nelayan mampu mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah. Hal ini sejalan dengan program pemberdayaan nelayan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dalam upaya meningkatkan produktivitas dan perekonomian nelayan. (to)