PROKALTIM,PPU – Menjelang musim tanam padi, Dinas Pertanian (Distan) Penajam Paser Utara (PPU) mengintensifkan pengendalian hama tikus di lahan pertanian Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam. Hal inini menjadi bagian dari strategi awal untuk menjamin keberhasilan masa tanam di wilayah tersebut.
Pengendalian dilakukan di areal persawahan seluas 60 hektare yang menjadi bagian dari total hamparan padi sekitar 224 hektare di Saloloang. Upaya ini digelar untuk mencegah kerusakan dini akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), terutama hama tikus yang sering menyerang benih dan tanaman muda.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung program percepatan tanam dan ketahanan pangan nasional.
“Kami lakukan ini sebelum musim tanam dimulai, agar lahan siap dan terbebas dari gangguan. Ini bagian dari persiapan strategis dalam mendukung Luas Tambah Tanam (LTT),” ujar Gunawan.
Pengendalian dilakukan menggunakan umpan berbahan aktif brodifakum, yang diklaim efektif dalam memberantas tikus sawah. Umpan tersebut disebar langsung ke lubang-lubang aktif yang ditemukan di area persawahan.
“Racun ini bekerja secara sistemik. Tikus yang terpapar akan mati dalam waktu tiga hari. Efeknya juga meluas pada tikus yang menyusui atau bersentuhan dengan tikus yang sudah terkena umpan,” jelas Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Janiah Hermawati.
Distan PPU juga menggandeng berbagai pihak dalam pelaksanaan kegiatan ini, termasuk jajaran Kecamatan Penajam, Koramil, Babinsa, pemerintah kelurahan, penyuluh pertanian lapangan, petugas POPT, serta petani yang tergabung dalam Gapoktan Karya Bersama.
Kehadiran lintas sektor ini diharapkan mampu memperkuat sinergi dalam pengendalian hama dan percepatan masa tanam. “Kolaborasi ini penting agar pengendalian berjalan efektif dan bisa ditiru oleh wilayah lain di PPU,” tambah Gunawan.
Distan menargetkan pengendalian hama tikus dapat selesai sebelum masa olah tanah dimulai, agar potensi gagal tanam bisa diminimalkan sejak awal. (Adv)