Site icon PROKALTIM

Tim Pantau Disbudpar PPU Siaga di Pantai Tanjung Jumlai, Blank Spot Jadi Kendala Pengawasan

Picture1 3 Tim Pantau Disbudpar PPU Siaga di Pantai Tanjung Jumlai, Blank Spot Jadi Kendala Pengawasan PROKALTIM

Kabid Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman

PROKALTIM,PPU – Libur Lebaran yang memicu lonjakan kunjungan wisata di Penajam Paser Utara (PPU) juga membawa tantangan tersendiri di lapangan. Salah satunya adalah pengawasan dan pelaporan dari destinasi wisata yang ramai, khususnya di Pantai Tanjung Jumlai—lokasi yang mencatat lonjakan pengunjung signifikan sepanjang libur Idulfitri. 

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU pun harus menyiasati kondisi medan dan keterbatasan jaringan untuk memastikan informasi dari lokasi bisa terus masuk secara real time.

“Karena di Pantai Tanjung Jumlai pasca Idulfitri sampai penghujung hari libur itu, karena pengunjung itu banyak, sering terjadi blank spot,” kata Kabid Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU, Juzlizar Rakhman, mewakili Kepala Disbudpar, Andi Israwati Latief.

Blank spot atau titik lemah jaringan seluler di kawasan pantai menjadi kendala utama dalam pelaporan kegiatan dan koordinasi pengawasan. Saat pengunjung membludak, tim lapangan yang berada di tengah area pantai kesulitan mengirimkan laporan atau berkoordinasi dengan pusat, karena sinyal telepon dan internet kerap hilang.

Kondisi ini membuat Disbudpar mengubah pola penempatan tim pantau. Alih-alih menempatkan mereka di dalam kawasan padat pengunjung, petugas diarahkan untuk berjaga di luar titik keramaian, tepat di area yang masih terjangkau jaringan seluler.

“Makanya tim pantau itu menjaganya di luar supaya laporan itu cepat masuk. Kalau di dalam, sering kehilangan jaringan,” jelas Juzlizar.

Langkah ini ditempuh agar data pergerakan pengunjung, situasi keamanan, dan potensi gangguan bisa tetap dimonitor dari pusat kendali Disbudpar tanpa jeda komunikasi. 

Keberadaan tim pantau yang tetap siaga selama periode libur juga menjadi bagian dari skema pengamanan nonformal, mengingat Tanjung Jumlai belum memiliki sistem pengelolaan pariwisata berbasis retribusi resmi dari pemerintah daerah. (Adv)

Exit mobile version