BALIKPAPAN,PROKALTIM – Pembangunan IKN mengusung konsep kota cerdas dengan memerhatikan lingkungan dan energi terbarukan. Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Panitia Pelaksana Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Hetifah Sjaifudian menjawab masalah transportasi di Kalimantan timur (Kaltim), pada Minggu (23/1/2023).
Terdapat beberapa lokasi yang dikunjungi oleh rombongan Rapimnas PII diantaranya Titik Nol IKN, lokasi Istana Negara Presiden Republik Indonesia, serta Bendungan Sepaku Semoi.
Terdapat 6 bus yang dikerahkan, pada titik kumpul di Hotel Novotel kota Balikpapan. Bus rombongan mulai melakukan perjalanan menuju IKN bertepatan pada pukul 7.04 Wita melewati Gerbang Tol Manggar, Balikpapan Timur.
Namun, ketika dalam pertengahan perjalanan, salah satu bus yang ditumpangi oleh Hetifah Sjaifudian selaku Ketua Pelaksana kegiatan Rapimnas sekaligus Wasekjen PII, mengalami mogok.
Sehingga, dengan terpaksa penumpang dari bus yang mogok dijemput Mobil Plat KT 1 milik bapak Bupati, untuk melanjutkan kembali perjalanan menuju IKN. Setelah sampai di lokasi Titik Nol IKN, Hetifah menyampaikan usulan untuk mengembangkan Smart Transport di masa depan, melalui sebuah pantun.
“Tetap melangkah walaupun pelan, yang penting kita sampai tujuan, waduh bus mogok ditengah jalan, saatnya kembangkan smart transport di masa depan,” ujar Hetifah saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan kunjungan Rapimnas PII di IKN.
Menurutnya, kejadian bus mogok tersebut menjadi sebuah pembelajaran dari realita selama perjalanan. “Saya baru tau, kebanyakan bus sewaan itu pakai ban vulkanisir. Karena ban yang baru itu harganya sangat mahal Rp 14 juta untuk satu ban,” pungkas Hetifah.
Adapun, Dia menambahkan, bahwa banyak sekali tantangan yang tengah dihadapi. Belum lagi, ketika melakukan perjalanan ke pedalaman-pedalaman di wilayah Provinsi Kaltim
“Saya yakin, ini bukan kedatangan kita yang terakhir. Tentunya untuk mengasah berbagai pembelajaran dari pembangunan IKN, agar bisa diadopsikan,” tutur Hetifah.
“Tetapi jika ada hal-hal yang mungkin tidak sesuai, atau dalam prosesnya dianggap menjadi lesson lease, atau sebaliknya. Tentu menjadi pembelajaran yang baik untuk membangun kota-kota di Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PII Bambang Goeritno menuturkan, sebuah pengalaman berharga bagi PII saat berkunjung ke lokasi Titik Nol IKN. PII, menurut dia, berkomitmen untuk berperan aktif dalam perencanaan dan operasional IKN. Agar pembangunan tepat waktu, tepat mutu, dan efisien.
“Semoga IKN ini akan menjadi contoh dalam membangun sebuah kota yang baik sesuai rencana kita. Kita ingin membangun sebuah kota yang cerdas, yang bisa memberikan kenyamanan dan fungsi optimal untuk masyarakatnya,” katanya.
Ia menjelaskan, PII memiliki tenaga ahli dari pakar-pakar perkotaan serta ilmu disiplin lainnya. Mereka, bisa berkontribusi untuk membantu pembangunan IKN.
Sebelumnya, peserta Rapimnas PII melakukan perjalanan ke kawasan IKN Nusantara. Perjalanan menuju ke IKN memberi kesan yang cukup membekas. Pasalnya, salah satu bus yang dinaiki rombongan sempat mengalami masalah. (far)