Search
Search
Close this search box.

Inovasi Keramba Tali Jaringan Apung oleh Siswi SMA Nasional KPS Balikpapan untuk Budidaya Rumput Laut di Pantai Smacly Lamaru

PROKALTIM,BALIKPAPAN – Bestarya Ramadhani, siswi SMA Nasional KPS Balikpapan, mengadakan sosialisasi inovasi Keramba Tali Jaringan Apung (KTJA) untuk budidaya rumput laut di Pantai Smacly Lamaru, Balikpapan Timur, pada Jumat (14/2/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, perwakilan Camat Balikpapan Timur, Lurah Lamaru, Ketua RT 19 Lamaru, Kepala SMK Negeri 5 Balikpapan, Kepala SMA Nasional KPS Balikpapan, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lamaru, Ketua Kelompok Tani Rumput Laut Cikal Bahari Kelurahan Lamaru, serta tamu undangan lainnya.

Bestarya Ramadhani menjelaskan bahwa inovasi KTJA ini bertujuan untuk membantu masyarakat pesisir dalam membudidayakan rumput laut jenis Eucheuma Cottonii, yang sering terganggu oleh ombak besar pada akhir tahun.

“Saya menginovasikan KTJA ini untuk melindungi rumput laut dari ombak besar. Harapannya, implementasi KTJA dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat pesisir,” ujar Bestarya setelah acara.

Ia juga berharap petani rumput laut dapat mengimplementasikan KTJA secara bertahap, dimulai dari skala kecil, dan memberikan manfaat langsung, khususnya bagi masyarakat Pantai Smacly. Program ini dimulai sejak 6 September 2024 dan telah berjalan dengan baik hingga 14 Februari 2025. “Alhamdulillah, KTJA masih berfungsi dengan baik dan berkembang dengan hasil yang signifikan,” tambahnya.

Bestarya melaporkan bahwa dari dua keramba yang telah dibuat, penjualan rumput laut yang dibudidayakan dengan KTJA menghasilkan 51 ribu rupiah, sementara dengan metode tradisional hanya menghasilkan 30.600 rupiah, meningkatkan hasil lebih dari 100 persen.

Kepala SMA Nasional KPS Balikpapan, Noor Yanti Aziza, menambahkan bahwa sekolah yang baru berdiri selama tiga tahun ini memiliki visi untuk menjadi sekolah unggul dan berorientasi internasional.

“Apa yang telah dilakukan Bestarya sudah dipresentasikan dalam program Glow Conference, membawa solusi lokal ke tingkat internasional,” katanya.

Noor Yanti juga menjelaskan bahwa sekolah mereka memiliki program pengembangan bakat, dengan tes minat bakat dan penulisan karya ilmiah yang wajib diikuti oleh seluruh siswa.

Program ini bertujuan untuk menyiapkan siswa menjadi peneliti dan memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi masalah lingkungan, seperti yang dilakukan Bestarya.

Ketua Kelompok Tani Rumput Laut Cikal Bahari Kelurahan Lamaru, Sarni, mengungkapkan bahwa pada panen pertama, satu keramba menghasilkan sekitar 40 kilogram rumput laut. Ia berharap DP3 Kota Balikpapan dapat mendukung lebih banyak petani untuk mengadopsi metode KTJA ini.

“Semoga setiap petani memiliki beberapa keramba dengan metode KTJA untuk meningkatkan hasil budidaya rumput laut,” harap Sarni. (to)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]