PROKALTIM – Hi Give Indonesia, sebuah lembaga filantropi dengan pendekatan inovatif, hadir untuk menjembatani kebaikan dengan kebutuhan masyarakat melalui program yang berfokus pada solusi jangka panjang.
Berbeda dengan banyak lembaga sosial lainnya, Hi Give tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi juga memastikan dampak berkelanjutan bagi penerima manfaat.
Menurut Imron Faizin, Direktur Utama Hi Give Indonesia, organisasi ini lahir dari keprihatinan terhadap berbagai ketimpangan yang masih terjadi di masyarakat, seperti kemiskinan, keterbatasan akses pendidikan dan layanan kesehatan, serta persoalan gizi buruk dan stunting yang belum sepenuhnya teratasi.
“Kami tidak hadir untuk menyaingi siapa pun. Kami justru ingin mengisi celah-celah yang masih bisa diperbaiki. Banyak lembaga sosial memberikan bantuan tanpa tindak lanjut yang jelas. Kami ingin menciptakan solusi yang berkelanjutan,” ujar Imron.
Salah satu fokus utama Hi Give adalah mendorong kemandirian ekonomi, terutama bagi UMKM kecil, pesantren, penyandang disabilitas, dan mantan warga binaan.
Organisasi ini tidak sekadar memberikan bantuan modal, tetapi juga melakukan coaching, pelatihan, serta pendampingan agar usaha mereka benar-benar berkembang dan bertahan.
TIGA PROGRAM UTAMA HI GIVE INDONESIA
Kemandirian Ekonomi Pesantren
Hi Give memiliki visi untuk menjadikan pesantren di Indonesia lebih mandiri secara ekonomi, sehingga tidak bergantung pada donasi.
“Banyak pesantren yang masih mencari dana dari amal atau proposal. Kami ingin mereka bisa menghidupi santrinya sendiri,” jelas Imron.
Misalnya, salah satu contoh program yang berpotensi tersebut adalah pengembangan usaha kerang hijau di sebuah pesantren di Jakarta Utara.
Skill dan Modal Usaha untuk Penyandang Disabilitas
Program ini bertujuan untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar memiliki keterampilan dan usaha yang sesuai dengan potensi mereka.
“Kami menemukan banyak penyandang disabilitas yang punya semangat tinggi untuk mandiri, tapi belum menemukan peluang yang cocok. Kami hadir untuk menggali potensi mereka, memberikan pelatihan, dan mendampingi hingga mereka benar-benar bisa menjalankan usahanya,” tambah Imron.
Ideasi Bisnis untuk Warga Binaan Lapas
Hi Give juga menaruh perhatian pada mantan narapidana yang kerap mengalami kesulitan saat kembali ke masyarakat.
“Banyak mantan napi yang kesulitan mendapatkan pekerjaan, hingga akhirnya kembali ke dunia kriminal. Kami ingin memutus siklus itu,” ujar Imron.
Hi Give akan memberikan pelatihan bisnis, modal usaha, serta pendampingan bagi mereka yang akan keluar dari lapas agar bisa menjalankan usaha sendiri.
Dalam menjalankan programnya, Hi Give mengandalkan pendekatan berbasis teknologi untuk memastikan transparansi dan efektivitas dalam penyaluran bantuan serta pendampingan.
“Kami ingin berdampak secara luas dan berkelanjutan. Nantinya kami akan memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan tepat sasaran dan berkelanjutan,” tutup Imron.
Dalam waktu dekat ini, Hi Give akan memulai mengimplementasikan program-programnya pada bulan Ramadan 2025. (*)