BALIKPAPAN, PROKALTIM – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur tahun 2021 telah disahkan sebesar Rp 11,61 triliun. APBD ini terdiri dari pendapatan direncanakan sebesar Rp 9,58 triliun, yaitu pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 5,39 triliun dan pendapatan transfer sebesar Rp 4,18 triliun; serta lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 12,27 miliar
Alokasi APBD 2021 tersebut salah satunya akan difokuskan pada sektor pendidikan. Hal ini lantaran ada faktor serius yang harus ditangani.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur, Anwar Sanusi mengatakan, alokasi APBD Kaltim 2021 untuk pendidikan adalah sebesar Rp 2,1 triliun. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan fisik, beasiswa, sertifikasi, dan masih banyak lainnya.
“Persisnya secara keseluruhan itu, kalau sampai titik-titiknya enggak tahu, tapi kalau globalnya saja Rp 2,1 triliun,” ungkapnya saat dihubungi media ini.
Untuk pembangunan fisik, lanjutnya, ada yang melalui dana alokasi khusus (DAK) dan ada pula fisik non-DAK. DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus. DAK merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
“Kalau untuk pembangunan fisik ada DAK dan fisik yang non-DAK. Yang dibangun SMKN 7 Balikpapan, SMA 10, SMA 14, dan SMA 16 Samarinda serta education center,” jelasnya.
Disdikbud, lanjutnya, akan memprioritaskan sekolah yang belum memiliki gedung. Khususnya Samarinda, di mana ada beberapa sekolah yang belum memiliki gedung.
“Kalau Balikpapan hanya SMKN 7 saja, karena sudah lama dianggarkan tapi enggak selesai-selesai. Makanya saat sekaranglah mulai dicicil. Dinas Pendidikan uangnya sedikit, harus dibagi-bagi,” tutupnya. (dah)