SAMARINDA, PROKALTIM- Ada hal yang berbeda pada Jum’at (26/3) sore di kawasan Taman Cerdas Jalan Ruhui Rahayu , Tepatnya persis disamping Rumah Jabatan Walikota Samarinda, bukan tanda dilarang pacaran atau patung yang telah memudar itu.
Nampak tertata rapi, jejeran buku-buku mulai dari sejarah nasional, buku agama, novel hingga komik pun memenuhi sudut taman, terlihat beberapa muda-mudi menikmati sore hari sambil membaca dan menikmati sejuknya udara sore ini.
Sebuah komunitas yang di gagas oleh Asyari Rahman (26) pemuda yang sehari hari bekerja sebagai tenaga pengajar disebuah pondok pesantren ini, bersama dua rekannya awalnya hanya sekedar kumpul-kumpul selepas bekerja dengan bertukar buku yang mereka miliki.
Hingga tercetuslah ide untuk mendirikan Perpustakaan Jalanan, yang mereka beri nama Bukulapak Samarinda, terbentuk sejak Februari 2021.
“Sudah berjalan sekitar satu bulan lebih kegiatan kami ini, saat ini masih di Taman Cerdas saja, harapannya ditengah era teknologi yang semakin canggih ini minat baca para muda-mudi agar tidak pudar, serta perlunya dukungan semua pihak terkait kegiatan ini, terutama Dinas Perpustakaan Kota Samarinda,” ucap Asyari Rahman, penggagas komunitas ini.
Jauh dari kata nyaman karena Perpustakaan Jalanan ini hanya memanfaatkan fasilitas yang ada, namun disinilah mereka punya tekat kuat untuk tetap mempertahankan budaya membaca agar tidak hilang.
Bashir Tareem (30), Kordinator Lapangan komunitas, hal ini merupakan kegiatan sosial, terbuka untuk umum dan semua kalangan (genre), kegiatan ini dilakukan seminggu dua kali yaitu Jumat dan Minggu Pukul 15.00-18.00 Wita.
“Tujuan kami semua sama yaitu menumbuhkan minat baca di semua kalangan, membumikan literasi Samarinda, hampir 95% buku-buku yang ada disini milik pribadi dari kami, 5% nya donasi, bagi masyarakat Samarinda khususnya yang ingin mendonasikan buku bisa langsung ke lokasi kegiatan sesuai jadwal kami”.Tutupnya (sam/adl)