SAMARINDA, PROKALTIM- Vaksin bertahap terus dilakukan, kali ini giliran tenaga pengajar mendapat vaksinasi tahap pertama, Kamis (4/2) bertempat di aula SMP N 4 Samarinda, Jalan Ir Juanda kecamatan Samarinda Ulu, tercatat ada 323 guru dari 14 sekolah ikut berpartisipasi, kegiatan ini akan berlangsung selama empat hari.
Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi Wongso saat ditemui di sela kegiatan menuturkan 323 guru yang telah terdaftar adalah guru-guru yang sekolahnya akan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.
“Menuju 100 hari kerja, kita do’akan bersama pelaksanaan sekolah tangguh ini untuk melalukan proses pembelajaran tatap muka berjalan lancar, dengan harapan guru-guru bisa menyosialisasikan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, kita rencanakan 14 sekolah untuk 100 hari kerja dan rencananya dimulai Senin karena hal ini perlu dilihat dari beberpa sudut pandang serta melibatkan instansi terkait, Satgas Covid termasuk TNI-POLRI.” Tutur Rusmadi.
Rusmadi juga menjelaskan, untuk kesiapan sekolah sekolah mana saja yang sudah dianggap siap serta memenuhi kriteria, sudah ditinjau langsung, karena soal pendidikan bukan hanya sekedar transfer pengetahuan, bila melaui daring saya yakin dari segi nilai, prilaku dan pembentukkan akhlak itu jauh dari yang kita harapkan, hingga kenapa hingga kami mengambil kebijakan untuk dilaksanakannya pembelajaran tatap muka, ya mohon do’a saja agar hal ini dapat berjalan lancar,” harapnya.
Hari ini, Kamis(4/2) Samarinda memulai pelaksanaan vaksinasi tahap pertama bagi tenaga pengajar di 14 sekolah tangguh covid dan 5 pasar besar secara bertahap dan dimulai serentak.
Ada juga pelaksanaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang di peruntukkan bagi penghuni lapas berusia 60 tahun keatas.
“Untuk vaksin Insya Allah cukup karena sudah kita alokasikan, untuk lansia itu 22.000 vaksin dan kedepannya juga kita siapkan secara bertahap untuk pelayanan publik, untuk tenaga pengajar sendiri ada 323 peserta yang telah terdaftar dan kita akan lakukan secara bertahap mengingat kondisi tempat juga tidak bisa sekaligus.” Ucap Dokter Osa Rapsodia, Kabid pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda.
Salah satu peserta Vaksin yang merupakan Guru Sekolah Dasar berbagi cerita saat di temui awak media di lokasi.
“Ya mudah-mudahan ini yang terbaik untuk kita semua, awalnya takut deg-degan, ternyata tidak seperti pikiran saya, untuk kesiapaan pembelajaran tatap muka Insya Allah saya sudah siap dan pastinya juga sekolah menyiapkan serta menyesuaikan kurikulum khusus untuk anak, tidak bisa dipungkiri pasti ada perubahan dari sikap anak tersebut dari sebelumnya.”Ujar Mawarika Pairima Pribadi.
Para guru pun diminta untuk mempersiapkan segalanya agar waktu yang tersedia efektif untuk siswa, tentu tak semua mendukung pembelajaran tatap muka ini, bagi orang tua murid yang tidak setuju, harus ada mekanisme untuk memasilitadi itu, sekolah harus mempersiapkan alternatif yaitu bagi yang setuju dan tidak dengan pembelajaran tatap muka. (Sam/adl)