SAMARINDA, PROKALTIM- Polresta Samarinda menggelar Press Release perihal kasus sengketa lahan yang menyebabkan bentrokan dua kelompok, satu orang tewas dengan leher hampir putus, Rabu (14/4) Pukul 13.00 Wita.
Kejadian kericuhan antar kelompok petani itu terjadi di Jalan Palang RT 01 Kelurahan Handil Bakti Kecamatan Palaran pada Sabtu (10/4) lalu terungkap, kericuhan antara kelompok tani Empang Jaya Swadiri dengan warga Handil Bakti (pihak korban), masing-masing mengakui kepemilikan sejak 2018.
Beberapa barang bukti yang diamankan petugas kepolisian (foto:jumry/prokaltim.com)
Pembakaran pondok yang dilakukan oleh kelompok tani Empang Jaya Swadiri memantik penyerangan, menimbulkan keributan terhadap kelompok warga Handil Bakti, peristiwa pertumpahan darah itu terjadi pada sabtu (10/4) sekitar pukul 10.00 Wita.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol. Arif Budiman mengungkapkan imbas keributan itu menyebabkan Burhanuddin kehilangan nyawanya dikarenakan luka tembak di bagian dahi dan luka tebasan di leher.
“Diduga kuat pemicu utama dari kericuhan tersebut di karenakan ada warga yang membakar pondok yang dibuat oleh AN, pelaku utama, sehingga tersulut emosi dan menembakkan peluru jenis gotri dari senjata jenis penabur,”Ucap Arif Budiman.
Tersangka AN menggunakan senjata rakitan yang membuat tujuh orang menjadi korban, satu diantaranya tewas sedangkan enam lagi masih dalam penanganan medis di rumah sakit.
Saat ditanya terkait dengan pelaku lainnya, Arif mengaku masih melakukan penyelidikan atau pendalaman, apakah ada keterlibatan dari pihak lain.
“Sejauh ini belum ada yang terbukti, tetapi kalau memang ada yang terlibat, pasti kami tahan, AN inilah pelaku tunggal yang melakukan penembakan serta menebas leher korban dengan parang,”Ucapnya.
(jum/adl)