BALIKPAPAN – Kota Balikpapan pada bulan April mengalami inflasi sebesar 0,02 persen (mtm). Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan Maret 2021 sebesar 0,16 persen (mtm). Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,57 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 1,42 persen (yoy) maupun Kalimantan Timur 1,05 persen (yoy).
Inflasi pada bulan laporan disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok transportasi dengan andil 0,02 persen (mtm). Kenaikan harga ini didorong kenaikan tarif angkutan udara sebagai dampak dari antisipasi masyarakat menjelang penutupan temporer moda transportasi pada tanggal 6-17 Mei 2021.
Inflasi juga dialami oleh kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil 0,01 persen (mtm), sejalan dengan naiknya permintaan menjelang Hari Raya Idulfitri khususnya baju berkerah pria. Selain itu, inflasi juga dialami oleh kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan andil 0,01 persen (mtm) yang disebabkan oleh naiknya harga komoditas keramik dan seng.
“Di sisi lain, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa lainnya mengalami deflasi dengan andil -0,02 persen (mtm) yang dipengaruhi oleh menurunnya harga telepon seluler,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan, Sri Darmadi Sudibyo.
Deflasi juga dialami oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil -0,01 persen (mtm) yang didorong oleh berlanjutnya penurunan harga emas perhiasan seiring dengan tren penurunan harga emas di pasar global.
“Ke depan, beberapa faktor diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi,” tambahnya.
Faktor tersebut di antaranya adalah naiknya permintaan menjelang Idulfitri 1442 H terutama komoditas makanan, minuman, dan makanan jadi sebagai dampak larangan mudik Lebaran. Kemudian, kenaikan harga daging-dagingan seperti daging sapi dan daging ayam ras mendekati Lebaran.
“Selanjutnya menurunnya pasokan ikan-ikanan di tengah cuaca yang kurang kondusif serta peningkatan tarif cukai rokok terhadap harga rokok,” tutupnya.
Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi terutama menjelang Idulfitri 1442 H pada bulan Mei 2021 ini. Pihaknya juga berkomitmen memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil menuju sasaran 3 persen + 1. (dah)