SAMARINDA, PROKALTIM- Kebakaran berkobar, emosi panik dan bingung menjadi satu, mobil pemadam kebakaran sempat dirampas, namun tak lama karena tak bisa mengoperasikannya, Damkar ambil alih.
Cuaca pagi yang masih dingin, embun menyelimuti sudut Kota Tepian ini, sebagian masyarakat masih nampak mempersiapan menjalankan ibadah salat shubuh berjamaah di masjid, sebagian lagi mempersiapakan menyambut aktivitas, Senin (28/6).
Teriakkan serta gemuruh langkah kaki berlari terdengar semakin dekat “api-api, kebakaran!” tak berselang lama suara sirine pemadam kebakaran datang.
Benar saja di pagi ini di Jalan Padaelo Gg.Ceria RT. 05 , Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang. Si jago merah melahap bangunan demi bangunan yang rata-rata terbuat dari bahan kayu.
Mobil pemadam kebakaran milik Dinas Pemadam Kebakaran dan penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda Unit Posko 5 yang datang lebih dulu untuk menjinakkan kobaran si jago merah, keteganganpun terjadi antara warga yang panik dan emosi merampas kendaran milik dinas tersebut.
“Sudah pegang kemudi mungkin berniat mereka yang akan mengoperasikan mobil tersebut, karena tidak bisa menggunakannya mesin pun mati,” Jelas Humas Disdamkar Kota Samarinda Heri Suhendra.
Meski sempat terjadi ketegangan, upaya pemadaman tetap dilakukan tim Kesatria Biru itu. Bantuan dari unit-unit relawanpun satu persatu berdatangan melalui jalur darat maupun Sungai guna menjinakkan si Jago Merah yang berkobar sekitar pukul 04.50 Wita.
“Ada tiga buah kapal bantuan yang melakukan penyemprotan melalui jalur Sungai. Karena lokasi awal terbakar memang berada di pinggir Sungai Mahakam,” Tambah Heri
Api berhasil dikuasai dan padam sekitar pukul 06.30 Wita. Dari data sementara, akibat kejadian ini sedikitnya 13 bangunan luluh lantah. Terdiri dari 10 rumah tunggal dan 3 bangsal (10 pintu). Hal ini membuat 75 Jiwa dari 19 Kepala Keluarga kehilangan tempat tinggal. (sam/adl)