SAMARINDA, PROKALTIM- Jembatan ini terbilang baru, lampu memendar kebiruan berbentuk ikon Kota Tepian Pesut Mahakam, menghubungkan dua kecamatan, Sungai Pinang dan Samarinda Utara, tapi itu dulu, menurut warga sudah 7 bulan lebih gelap gulita, PLN putus listrik karena tak bayar “lampu”, benarkah?
Media ini mencoba jalur tersebut saat malam hari, suasana mencekam ditambah tumpukan sampah menggunung, kegelapan ini “mengundang” muda mudi berkumpul diatas jembatan, “behodengan” –pacaran.
Saat ditemui tak jauh dari lokasi Jembatan, Lurah Gunung Lingai Muhamad Joni menjelaskan, dirinya mengaku bahwa baru mengetahui tentang matinya lampu jembatan tersebut, saat ia konfirmasi ke RT setempat untuk memastikan informasi tersebut, dirinya membenarkan atas kejadian tersebut.
“Setahu saya jembatan ini belum rampung sepenuhnya, bisa dilihat akses menuju jembatan dari arah Gunung Lingai menuju ke Samarinda Utara masih rusak parah dan masih sengketa terkait pembebasan lahan jalan pendekat,”Tambah Joni.
Dilain pihak, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Hero Mardanus belum bisa berkomentar banyak, terutama berkaitan dengan tidak berfungsinya lampu di sepanjang jembatan Lempake Tepian, “Segera kami cek informasi tersebut,” singkat Hero.
Beberapa warga sekitar dilokasi pada Senin (31/5) menjelaskan sudah lama penerangan jembatan tidak berfungsi, ‘”listriknya dicabut PLN, belum dibayar, warga pengguna resah, karena takut ada begal,” terang beberapa warga sekitar.
“Akes terdekat kalau pulang kerja malam ya lewat sini, kadang ya rasa takut itu ada terutama tindak kriminal, karena jalan menuju jembatan sepi, apalagi kurangnya pencahayaan terlebih dari sisi Samarinda Utara ke Jalan Lempake Tepian ini gelap dan jalan rusak,” Ucap Ariyadi (25). (Sam/adl)