BALIKPAPAN,PROKALTIM – Guru adalah yang pertama kali membuka mata kita akan huruf dan angka-angka sehingga kita pandai membaca dan menghitung. Guru adalah pekerjaan mulia dan membuat hati bahagia, serta membawa seseorang meraih kebaikan dan keberkahan dunia akhirat.
“Jadi ini (guru) adalah bagi saya sebuah profesi yang menurut saya, saya sukai,” ungkap Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor dihadapan ratusan guru yang mengikuti Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah (CKS) Jenjang SMA/SMK/SLB se Kaltim di Ballroom Swiss-Bellhotel, Balcony City, Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, (1/6)
Menurut Isran, profesi sebagai guru sudah dilakoninya sejak kelas 5 sekolah dasar. Mengingat di saat itu di Sangkulirang, sulit mencari guru agama.
“Jadi, saya mengajar tulisan bahasa Arab atau khot pada waktu itu. Tulisan Arab saya bagus dulu,” tambahnya.
Berlanjut, dimasa perguruan tinggi, dirinya memberi pelajaran bahasa Jerman bagi siswa-siswi SMA disela senggang kuliah.
“Kalau bahasa Inggris kan sudah banyak. Nah, kalau bahasa Jerman masih sedikit yang tahu,” jelasnya.
Juga sempat mengajar di APDN sejak 1981-1984, ujar suami Hj Norbaiti, Ketua TP PKK Kaltim ini, serta ditunjuk jadi guru non formal, bahkan sampai saat ini masih sebagai guru, yakni penyuluh pertanian bagi para petani (Ketua Umum Perhimpunan Penyuluh Pertanian), hingga mengajar di universitas ternama di negara Australia.
“Jujur, saya suka jadi guru. Biar pun jabatan saya gubernur, tapi intinya saya mengajak dan mengajari masyarakat,” ungkapnya.
Bagi mantan Bupati Kutai Timur ini, menyandang status guru membuat bahagia dan penghasilannya besar dari sisi manusia, terlebih Allah
“Happy jadi guru itu, dan penghasilan atau pendapatan jadi guru itu besar. Bukan hanya dari manusia, tapi Allah memberikan keberkahan dan kebaikan sebab guru membagikan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan orang lain,” pungkasnya.(yan/adl)