SAMARINDA, PROKALTIM- Kejadian menghebohkan warga yang melintas, pasalnya dikabarkan seorang pria melompat dari atas Jembatan dan terbawa arus Sungai Karang Mumus, tepat di Jembatan Kehewanan, Jalan Marsda A Saleh (ex. Jalan Kehewanan) Samarinda Ilir, pada Minggu (13/6) sekitar Pukul 19.30 Wita.
Warga yang melintaspun sontak panik dan histeris sambil berteriak dan menyorotkan senter ke arah korban.
“Saya baru keluar mobil, mau ke majelis Guru Udin, tak lama ada suara kaya orang bercebur dan tiba-tiba ramai, orang bilang ada yang loncat,” Ucap Syahril (32).
Bahkan ada yang mengira hal tersebut binatang yang melintas aliran Sungai Krang mumus (SKM), “Sempat mikir itu biawak pas saya ambil senter eh ternyata orang, keliatannya sudah lemas karena kepalanya saja yang muncul di permukaan air, dan banyak warga dari arah seberang menyorotkan cahaya senter seperti tanda ada bahaya,” Kata Suprianto (46) salah satu pemancing di tepi Sungai Karang Mumus.
Sementara itu beberapa warga berinisiatif menghubungi 112 untuk meminta bantuan dan sebagian warga lainya mencoba mengevakuasi korban yang saat itu posisinya tersandar di bawah kolong rumah warga yang berjarak kurang lebih 500 meter dari titik korban melompat.
“Warga sekitar ribut, saya pas lagi duduk depan teras, langsung respon dan mengarah ke tepi sungai atau batang bahasa kami disini, saya coba panggil-panggil tapi tidak merespon, saya dibantu warga lain untuk menolong korban dengan cara bercebur ke sungai, kondisinya masih sadar namun tidak bicara apa-apa, setelah sudah didarat korban langsung di bawa ke ambulans,” Jelas Asmin salah seorang warga yang turut menolong korban.
Setelah beberpa jam kemudian tim media ini mendapatkan informasi bahwa ada keluarga korban yang datang kelokasi kejadian, diketahui korban berinisial AK (36) warga Kelurahan Sungai Pinang Dalam.
Saat ditemui dilokasi berbeda, Kosim (63) yang merupakan ayah kandung korban menjelaskan sejak pukul 17.30 Wita AK keluar rumah dan saat ditanya mau kemana AK tidak menjawab pertanyaan tersebut.
“Sore tadi sekitar 17.30 Wita keluar rumah, diam saja saat ditanya, AK ini sejak 2018 sering merasa ketakutan apalagi menjelang magrib,kalau kejadian seperti ini baru pertama kali,” Jelas sang ayah.
Hingga berita ini diturunkan diketahui AK masih menjalani perawatan disebuah rumah sakit plat merah di Samarinda. (Sam/adl)