SAMARINDA, PROKALTIM- Lonjakan angka Covid-19 di Kota Samarinda masih berlangsung, beberapa sarana kesehatan terutama rumah sakit penuh serta beberapa sarana penunjangnya seperti oksigen bahkan tidak ada.
Sempat diberitakan beberapa waktu lalu warga Kelurahan Sungai Pinang berinisial TU (39) harus menghembuskan nafas terakhirnya di mobil ambulans karena rumah sakit penuh.
Hal serupa kembali terjadi kepada seorang nenek berinisial JA (80) yang meninggal dunia di mobil ambulans tepat di pintu masuk Unit Gawat Darurat (UGD) sebuah rumah sakit plat merah kawasan Samarinda Ulu. Pada Senin (27/7) sekitar Pukul 03.00 Wita.
Kejadian ini diungkapkan Imran salah satu relawan yang mengemudi ambulans tersebut. Saat di pintu masuk ambulans yang ia kemudikan tertahan di pintu masuk dengan alasan tempat tidur dan stok oksigen habis, sempat terjadi negoisasi hingga kurang lebih 20 menit akhirnya di perkenankan untuk masuk. Namun pintu UGD terkunci oleh borgol.
“Di pintu depan sudah tidak boleh masuk dengan alasan tempat tidur pasien penuh dan stok oksigen habis, sempat negosiasi hingga 20 menit akhirnya diperkenankan masuk dan akhirnya pasien yang kami bawa tak tertolong nyawanya,” Ungkap Imran
Dikonfirmasi terpisah atas kejadian tersebut , Direktur Utama RSUD AW Sjahranie Dr. David Hariadi Masjoer membenarkan kejadian tersebut.
“Kemampuan dan tenaga kami sudah melampaui batas dan sudah maksimal kami lakukan, hal seperti ini pasti akan terjadi, kami sudah kewalahan, hingga saat jni sudah 250 lebih nakes kami terpapar dan melakukan isolasi mandiri,” Ucapnya. (Sam/adl)