SAMARINDA, PROKALTIM- Aksi solidaritas sopir truk dari Samarinda dan Bontang yang melakukan aksi demo di depan kantor Gubernur Kaltim pada (1/9/2021) sekitar Pukul 15.00 Wita, hal ini berdasarkan surat pemberitahuan Forum Gerakan Sopir Samarinda.
Diketahui truk dari arah Bontang sudah berada di perbatasan antara Samarinda-Kukar tepatnya di kawasan Kelurahan Sungai Siring, Samarinda Utara tepatnya di pos penyekatan APT Pranoto hingga Pukul 14.30 Wita masih tertahan dan menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
Dari hasil pantauan tim Prokaltim.com ratusan sopir truk dari Samarinda sudah berkumpul di area Pasar Segiri 2 Jalan DI Panjaitan, Kelurahan mugirejo.
Gunawan Setiadi salah satu sopir truk asal Kota Bontang mengatakan kedatangan ratusan truk ke Samarinda bukan tanpa alasan melainkan hanya ingin menyampaikan aspirasi.
Mengenai penangkapan salah satu rekan mereka dan minta untuk dibebaskan setelah ditangkap petugas saat memuat batu gunung di Kota Bontang.
“Kenapa sopir dan truk rekan kami yang ditahan, kami ini hanya memberikan jasa angkut, jual dan beli saja, harusnya pemilik lahan dan yang menjual batu yang ditahan,” kata Gunawan.
Ditemui dilokasi berbeda sopir truk asal Samarinda, Asmuran menjelaskan kurang lebih 200 sopir truk dari Bontang dan Samarinda bergabung untuk menyuarakan aspirasinya kepada Gubernur Kaltim H. Isran Noor.
Selain menunjukan aksi solidaritas menuntut rekan mereka dibebaskan, ratusan sopir truk juga menuntut pemerintah untuk segera memberantas para kendaraan gelonggonan alias kendaraan pengetap BBM solar bersubsidi.
Selama ini dinilai sangat merugikan para sopir dan berdampak kemacetan pada SPBU yang menjual BBM solar bersubsidi.
“Kalau mau beli solar di SPBU itu seperti antri BLT panjang sekali itupun kadang sudah lama antri bisa tidak dapat solarnya, rugi tenaga dan waktu,” tutup Asmuran. (Sam/adl)