SAMARINDA, PROKALTIM- Sejak dilaporkan kasus pertama Covid-19 pada 2 Maret 2020, pandemi ini ternyata menimbulkan banyak keresahan, salah satunya terjadi pada orang tua berkaitan dengan kecendrungan kecanduan gadget pada anak.
Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam, dr. H. Jaya Mualimin, Sp.KJ, M.Kes, MARS menjelaskan kebanyakkan yang datang adalah orang tua yang merasa cemas dengan kondisi anaknya yang selalu pegang gadget, main game, berseluncur di dunia maya dan sejenisnya.
“Untuk laporan yang masuk baik ke rumah sakit maupun praktik pribadi, angka kecanduan masih sama saja seperti sebelum pandemi, jadi tidak ada kenaikkan signifikan, yang naik adalah orang tua yang cemas terhadap anaknya, semua hanya soal komunikasi yang harus diperbaiki antar orang tua dan anak, jadi kecanduan itu ada indikatornya, tidak semua anak yang pegang gadget lama itu masuk ke dalam gangguan kecanduan,” lanjut dr Jaya ditemui diruang kerjanya 30 Agustus 2021.
Orang tua tidak perlu khawatir jika anak masih main game, browsing internet, asik dengan gadgetnya jika tidak melihat ciri-ciri seperti selalu asik main, tidak peduli waktu, suka berbohong, apalagi kalau tidak main atau tidak main gadget anak jadi cemas, agresif, prilaku withdrawal segera hubungi profesional yakni psikiater atau psikolog.
Menurut dr Jaya, yang terjadi sekarang ada banyak anak yang mengalihkan stres belajar onlinenya dengan bermain gadget, namun itu wajar dan aman dibandingkan anak berada ditempat lain seperti warung internet (Warnet) atau tempat bermain game online umum.
“Sediakan tempat nyaman anak untuk belajar online, selalu awasi anak dengan komunikasi yang baik, tidak langsung mengambil gadget anak, bangun kepercayaan anak sehingga dia mau dan bersedia saat kita minta untuk melihat dan cek smart phone-nya, bangun trust anak,” tambahnya.
Jika anak terlanjut memiliki kecanduan dengan adanya prilaku yang berubah, sebaiknya langsung dikonsultasikan dengan psikiater, di RSJD Atma Husada Mahakam ada banyak treatment kecanduan, dan tidak semua menggunakan terapi obat.
RSJD memiliki dua alat canggih untuk menangani berbagai keluhan psikis, termasuk didalamnya untuk kasus kecanduan, alat itu adalah rTMS (repetitif Transcranial Magnetic Stimulation) dan Neurofeedback.
Ini menjadi kabar baik, dimasyarakat ada ketakutan atau keengganan datang untuk menangani keluhan kejiwaan dikarenakan takut ketergantungan obat, dan telah ada terapi yang menggunakan alat khusus untuk menstimulus bagian otak tertentu dan melatih ketenangan /rileksasi.
“Jaga komunikasi dengan baik pada anak, ajari demokrasi dalam rumahtangga, beri kepercayaan dan jangan terlalu curigaan terhadap anak, ini solusi agar tidak terjadi kecanduan,”tutup d Jaya menjelaskan pencegahan kecanduan pada anak yang bisa dilakukan dirumah. (Sam/adl)