Search
Search
Close this search box.

Longsor Mengancam, Warga Jelawat Mengungsi

Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Sidomulyo melakukan pengecekan diarea longsor (foto:samudra/prokaltim.com)

SAMARINDA, PROKALTIM- Cuaca yang tak menentu beberapa pekan ini mengakibatkan beberapa titik genangan hingga pergeseran tanah terjadi di beberapa wilayah di Samarinda.

Dikabarkan musibah longsor kembali terjadi di Jalan Jelawat, Gang 9, RT 38, Kelurahan Sidomulyo, Samarinda Ilir, kemarin (15/9) pukul 10.30 Wita. Longsor ini terjadi ketika hujan reda.

Jalan dengan lebar sekitar 1,5 meter bergeser hingga ambruk. Dua rumah yang berada tepat di tepi jalan ambruk dan terdapat musala berada di tepi jalan juga kini terancam ambruk, sebab sebagian bangunan musala tak lagi ada penopang tanah.

Aziz salah satu korban longsor menjelaskan jika dua hari sebelumnya dinding kediamannya sempat mengalami keretakan. Namun, dirinya tak berpikir jika hal tersebut merupakan tanda-tanda akan musibah longsor.

“Dari kemarin (Selasa, 14 September) itu sudah ada retak sekitar satu sentimeter. Sudah sempat ditambal juga. Ternyata hari ini longsor. Mungkin karena hujan terus dan tanahnya nggak kuat,” ucap pria 37 tahun ini.

Baca juga  88.733 Anak SD Setingkat Bersiap Vaksin Bergiliran

Sebelum tanah longsor terjadi, suara rekahan sempat terdengar. Hanya berselang sekitar 10 menit, tanah mulai bergerak. Istri beserta kedua anaknya langsung dilarikan ke tempat aman.

“Ada dua anak saya, masih umur tiga tahun sama sembilan tahun. Begitu ada suara dan tanah bergerak saya langsung gendong keluar anak saya paling kecil, kemudian pindahkan motor. Kalau pakaian dan barang lain masih di dalam rumah,” sebut Aziz

Tanah longsor yang terjadi juga menimpa hingga ke wilayah RT 06 yang berada di bawahnya rumah Aziz. Setidaknya lima rumah terkena dampaknya. Tiga rumah diantaranya mengalami kerusakan pada bagian dapur.

Ditemui di lokasi kejadian, Lurah Sidomulyo Feny Andriyani mengatakan musibah yang terjadi di wilayahnya telah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda. Warga yang berada di sekitar titik longsor pun diminta untuk mengungsi sementara.

Baca juga  Hujan Deras, Parkiran Unmul Ambrol

“Sudah koordinasi dengan Kepala BPBD, katanya sudah didata. untuk kendala kita kami masih menunggu. Mudahan segera ada tindak lanjut dari BPBD untuk penanganan,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi adanya korban jiwa, Feny juga meminta RT setempat untuk kembali mengadakan Siskamling setiap malam. Langkah ini dilakukan agar jika longsor susulan terjadi pada malam hari, warga bisa lebih sigap.

“Karena kita lihat sekarang hujan sering di malam hari dimana orang lelapnya tidur. Jadi kalau ada apa-apa (tanah longsor) bisa cepat tanggap.”ucapnya.

Terpisah, Plt Kepala BPBD Samarinda, Hambali mengatakan jika laporan musibah longsor telah diterimanya. Nantinya akan diteruskan ke Dinas PUPR Samarinda.

“Sudah masuk laporannya di grup Pemkot, biasanya langsung instansi terkait seperti PUPR yang akan lakukan penanganan, yang penting akses jalnnya ada, kalo nggak ada nggak bisa juga. Kalau begitu, biasanya masyarakat sekitar itu yang manual,” tandasnya. (Sam/adl)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]