BALIKPAPAN,PROKALTIM – Webinar Regional seri I yang digelar oleh PPMMI dan Prokaltim.com dengan dukungan PT PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Utara (UIW Kaltimra) dan didukung oleh Ombudsman Indonesia, Dinas ESDM Provinsi Kaltim, Universitas Balikpapan (Uniba) mengadakan diskusi publik dengan tema Stimulus Kelistrikan dan Optimalisasi PLN Mobile Permudah Pelayanan, yang digelar di Kampus Uniba lantai 7, pada Selasa (21/9).
Kegiatan diskusi publik secara virtual zoom meeting menggunakan konsep stage virtual tekhnologi ini dihadiri oleh Anggota Ombudsman RI Hery Susanto, GM PT PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto dan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi yang diwakilkan oleh asisten 1 Kaltim Heni Purwaningsih. Turut hadir juga Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kaltim, Universitas Balikpapan Rendi Susiswo Ismail, Kepala Perwakilan Ombudsman Kaltim Kusharyanto, Kadis ESDM Kaltim C Benny S, dan Ketua DPD PPMMI Kaltim Oki M Alfiansyah.
Hery Susanto dalam zoom meeting menjelaskan tentang Ombudsman sesuai dengan Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia.
“Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan, termasuk yang diselenggarakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan badan hukum milik negara serta badan swasta atau perseorangan, yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan atau APBD,” tuturnya.
Hery berharap dengan adanya diskusi ini masyarakat dapat terlibat untuk mengawasi pelayanan publik khususnya pelayanan dari PLN kepada pelanggan dapat menjadi lebih baik.
“Untuk kondisi-kondisi darurat mengancam keselamatan jiwa, ekonomi, politik dan sosial sekali pun, bisa kirim ke pelaporan ombudsman, kirim ke nomor whatsapp 08119063737,” ungkapnya.
Disaat yang sama, Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kaltim, Uniba Rendi Susiswo Ismail mengatakan, tentu ini konsep logis program mempermudah pelayanan dengan pendekatan teknologi yang sekarang ini kan digitalisasi itu begitu sangat luar biasa perkembangan teknologi informatika juga sangat luar biasa, apalagi dimasa pandemi Covid-19, saya kira meluncurkan produk mobile layanan PLN dapat mempermudah mendapatkan berbagai macam informasi berkaitan dengan ke PLN-nan.
“Sangat wajar kalau kemudian PLN dalam kaitan pelayanan terus ditingkatkan, demikian masyarakat mendapatkan kemudahan-kemudahan. Persoalannya sekarang, masyarakat punya fasilitas pelayanan kemudahan pelayanan untuk yang ada di Kaltim. Khususnya itu yang punya HP dan sebagainya walaupun sekarang HP juga merupakan bagian dari kebutuhan tapi masih ada sebagian masyarakat kita yang ada di pedalaman, belum bisa memahami tentang aplikasi,” kata Rendi.
Soal aplikasi, lanjutnya, mungkin perlu dipertimbangkan dan dipikirkan PLN nanti untuk masuk pada wilayah-wilayah di pedalaman Kaltim.
“Apalagi masyarakat menengah ke atas kan soal yang berkaitan dengan ini sudah tentu akan menggunakan fasilitas aplikasi program yang sekarang di luncurkan oleh PLN, dan diskon lagi. Yang perlu mendapatkan perhatian juga dari PLN jangan cuman yang disentuh masyarakat perkotaan,” ucapnya.
Lanjut Rendi, yang aksesnya mudah karena pasti itu, tapi bagaimana kemudian dipikirkan mereka yang masih jauh dari perkotaan yang sarana prasarana juga sangat terbatas kemampuan, PLN ini kan sudah masuk desa, dan masuk perkampungan.
“Di Provinsi Kaltim ini daerah Kota yaitu, Kota Balikpapan, Bontang dan Samarinda. Dan yang lainnya kan masih Kabupaten-kabupaten yang masih banyak sejumlah desa-desa dan pedalaman,” terang Rendi.
Program-program peningkatan pelayanan PLN tersebut mampu menyentuh sampai di kalangan masyarakat tidak ada disparitas antara yang kaya dan miskin ditingkatkan oleh PLN lewat mempermudah.
Sementara itu GM PT PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto mengatakan, senang dengan adanya acara diskusi ini. Terkait beberapa kendala layanan kami mohon maaf, termasuk juga masuk-masukannya. Membeli token mudah sekali karena 24 jam, juga tergantung banknya.
“Namun sekarang PLN mobile bekerjasama dengan berbagai bank, mudah-mudah tidak ada kendala lagi, cepat dan mudah,” katanya.
Terkait dengan info masyarakat pedesaan, terutama daerah perbatasan seperti Kaltimra.
“Fasilitas umum masih belum terjangkau, sesuai intruksi Presiden dapat menggencarkan listrik masuk kepedalaman, seperti Krayan dan pedalaman lainnya. Dan PLN juga punya pelayanan teknik dengan menerima laporan-laporan dari masyarakat sekitar 24 jam,” terang Saleh.
Sementara itu saat yang sama, Heni Purwaningsih Asisten 1 Kaltim mewakili Wagub Kaltim menyampaikan, Bapak Kepala Dinas menitipkan pesan untuk bisa disampaikan di dalam acara yang sangat strategis ini.
“Yang pertama adalah memang Kaltim mungkin sudah dipahami semua, bahwa Kaltim ini sedang progres untuk persiapan menjadi ibu kota negara (IKN) jadi saya kira kesiapan infrastruktur ini juga perlu menjadi perhatian dari semua pihak seperti itu khususnya PLN karena kita bisa lihat bersama bahwa di beberapa daerah dari sisi geografisnya juga beberapa Kabupaten/Kota belum semua terjangkau aliran listrik ini, mungkin itu menjadi catatan sekiranya nanti semua sudah pindah, juga harus harus bisa dipersiapkan dengan baik,” jelasnya.
Yang kedua pesan beliau terkait dukungan dari PLN ini adalah bagaimana PLN ini berkontribusi untuk perekonomian melalui dukungan kepada para UKM pelaku usaha, jadi banyak UKM-UKM yang potensial di beberapa daerah di beberapa Kabupaten/Kota yang punya produk atau komoditi potensial dan itu perlu support dukungan ketersediaan ini untuk meningkatkan produksinya, sehingga listrik ini menjadi aspek yang sangat vital untuk dipersiapkan dengan baik, karena bagaimana pelaku usaha meningkatkan produksi dengan maksimal, mesin-mesin produksi yang perlu support listrik, ketersediaan listrik.
“Juga peningkatan peralatan untuk produksi dan juga pengolahan komoditinya itu juga perlu support listrik seperti itu dan juga saya kira yang yang sekarang lagi berjalan bagaimana digitalisasi dan itu juga perlu dukungan supporting dari PLN di persediaan listrik ini,” beber Heni.
Jadi intinya Pemprov Kaltim sangat menyambut baik dengan adanya kegiatan ini bagaimana nanti kedepannya antara PLN dan juga Pemprov Kaltim itu bisa saling support untuk mendukung pembangunan yang ada di Kaltim.
“Kendalanya sih kita beberapa Kabupaten/Kota secara geografi masih sulit dijangkau dan perlu pembiayaan yang tinggi untuk bisa menyediakan kebutuhan kelistrikannya, seperti Kabupaten Mahakam Hulu mungkin bisa diketahui,” ungkapnya.
Mungkin di pelosok Kabupaten-kabupaten yang jauh dari pusat Ibu kota atau pusat kota itu juga masih ada keterbatasan-keterbatasan pelayanan listrik. Beberapa kali kami ke lapangan untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan juga kami bisa lihat sendiri, bahwa support untuk listrik diperlukan oleh masyarakat dan terutama untuk pelaku-pelaku usaha yang ada beberapa dipelosok daerah, jadi kami menilai bahwa kegiatan ini cukup strategis.
“Kami harapkan ini bisa berjalan dan bagaimana PLN ke depannya bisa semakin memperluas pelayanan penyediaan listrik untuk masyarakat kita, sesuai dengan visi misi pak Gubernur Kaltim, bahwa Kaltim berdaulat dalam pemberdayaan ekonomi dan pemerataan secara berkeadilan untuk seluruh wilayah Kaltim,” pungkasnya. (to)
