BALIKPAPAN,PROKALTIM – Jadwal tiga hari agenda reses DPRD Kota Balikpapan masa persidangan III tahun 2021, betul-betul dimanfaatkan seefektif mungkin oleh 45 wakil rakyat di Kota Balikpapan. Tidak terkecuali, politisi PDI Perjuangan Dapil Balikpapan Selatan, Pantum Gultom.
Setelah menyelesaikan pertemuan tatap muka dengan konstituennya di RT 25 Gunung Bahagia dan RT 16 Sepinggan Baru pada Senin-Selasa (4-5 Oktober) malam. Serap aspirasi dilanjutkan Pantum Gultom di RT 22 Sepinggan Raya. Berbeda dari yang lain, reses dilakukan secara door to door.
“Iya benar, tiga hari reses saya tutup dengan reses door to door. Saya bersama tim menyambangi rumah warga satu per satu di RT 22 Sepinggan. Sedikit melelahkan, tetapi saya puas karena bisa menjawab pertanyaan warga secara langsung tanpa ada batasan,” kata Pantun kepada media, pada Rabu (6/10).
Reses secara door to door lanjut Pantun, sebagai upaya dirinya sebawai wakil rakyat melakukan jemput bola dalam penyerapan aspirasi warga. Apalagi masih dalam situasi pandemi Covid-19, pengumpulan massa masih dibatasi.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan yang membidangi masalah pendidikan dan kesejahteraan rakyat ini membeberkan sejumlah aspirasi diserapnya. Bukan hanya soal peningkatan infrastruktur, tetapi permasalahan di bidang kesehatan, terkhusus terkait kebijakan baru BPJS Kesehatan Kelas III yang digratiskan.
“Dari reses saya baik di Gunung Bahagia, Sepinggan Baru maupun door to door di Sepinggan Raya, BPJS Kelas III gratis paling banyak ditanyakan dan sudah saya jelaskan secara detail. Yang jelas kebijakan ini sangat baik karena dibiayai pemerintah kota demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat,” ungkap politisi yang menggantikan almarhum Thohari Aziz melalui mekanisme Pergantian Antarwaktu ini.
Sementara itu, Ketua RT 22 Sepinggan Raya Tajuddin mengapresiasi serap aspirasi yang dilakukan Pantun Gultom secara door to door. Dinilainya sangat efektif di tengah keterbatasan mengumpulkan orang dalam jumlah banyak.
“Saya mewakili warga mengucapkan terima kasih telah menyerap aspirasi langsung dari rumah ke rumah. Warga senang karena bisa lebih lepas dan tidak ada rasa canggung dalam menyampaikan aspirasi,” singkat Tajuddin. (to)
