NEWS

Search
Search
Close this search box.

Peringatan Hari Santri dan Lelang Bangunan MWCNU Balikpapan Selatan

BALIKPAPAN,PROKALTIM – Peringatan Hari Santri Nasional 2021 masih dalam suasana pandemi Covid-19. Meski begitu, peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021 di Kota Balikpapan dilaksanakan kegiatan Pengajian Umum yang dilaksanakan di RT 10 Kelurahan Sepinggan, yang juga tak jauh dari Ponpes Syaichona Cholil, dan tausyiah diisi KH M Abbas Alfas, dan dihadiri ketua MUI Balikpapan Habib Mahdar Abu Bakar Al-Qadri M A, juga dihadiri Wali Kota Balikpapan diwakilkan Asisten II Muhammad Noor, anggota DPRD Balikpapan Taufik Qul Rahman, dan para undangan lainnya, pada Minggu (24/10).

Anggota DPRD Kota Balikpapan Taufik Qul Rahman mengatakan, hari ini adalah kegiatannya dalam memperingati hari santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2021, yang mana hari ini santri yang dilaksanakan kemarin di pusat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kota Balikpapan yaitu di jalan Soekarno-Hatta Km 5 Balikpapan Utara. Dan saat ini cabang NU Balikpapan Selatan, saya diundang hari ini memperingati hari santri serta juga lelang bangunan Mejelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Balikpapan Selatan.

“Sekaligus banyaknya para donatur untuk membangun gedung MWCNU, Insyaallah saya lihat sudah terkumpul hampir 200 juta lebih dengan keikhlasan Para NU, para Aswaja, semua membantu para kontraktor-kontraktor dan pengusaha termasuk saya sebagai anggota DPRD Kota Balikpapan juga kena, ini karena kita perwakilan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),” kata Taufik disela-sela acara.

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan yang di wakilkan Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Muhammad Noor mengatakan, seperti yang disampaikan pada upacara Peringatan Hari Santri Nasional beberapa waktu lalu, bahwa peringatan hari santri merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada kalangan kyai, ulama dan santri yang ikut berjuang dalam upaya bangsa ini meraih kemerdekaan.

Sementara itu ketua Tanfidziyah MWCNU Balikpapan Selatan Miftahul Ulum Spd mengungkapkan, hari santri ini kita peringati tiap tahunnya, kita bisa mengenang sejarah, sehingga tidak lupa sejarah Kyai juga santri.

“Keputusan penetapan Hari Santri ini merujuk pada resolusi jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945 di Surabaya,” ungkapnya.

Dia juga menyampaikan, resolusi jihad dilakukan untuk mencegah kembalinya tentara kolonial belanda yang mengatasnamakan NICA. Hari Santri ini tidak hanya merujuk pada komunitas tertentu, tetapi merujuk mereka yang dalam tubuhnya mengalir darah Merah Putih dan tarikan napas kehidupannya terpancar kalimat La ilaha illa Allah.

“Penetapan Hari Santri Nasional ini dimaksudkan untuk meneladankan semangat jihad kepada para santri tentang keindonesiaan yang digelorakan oleh para ulama,” terangnya. (to)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]