Penulis: Pandhu Samudra
Samarinda dianggap “Oase”, istilah Jaringan Banjar sempat mencuat, berikut perjalanan undercover tim Prokaltim.com menyusuri hotel ke hotel, indikasi modus baru pun ditemukan, Open BO level diatas MeChat terendus, menarik!
Remaja ala anak kampus memakai sneaker nampak berjaga, saat tim menyambangi sebuah kamar hotel hasil janji temu sore sebelumnya di akhir pekan minggu ketiga November ini.
“Rp 800 ribu mas!” tulisnya di aplikasi khas bisnis haram jual beli lendir ini.
Masuk kedalam kamar, lampu yang temaram, disambut perempuan berambut panjang diwarnai kuning, tahi lalat di bibir kanan atas ditambah lekukan nan semlohay, suaranya lembut menyilakan masuk, berbalut dress mini ketat sebut saja Melati.
Setelah tahu maksud tim Prokaltim.com datang, singkat cerita ia menceritakan semua seluk beluk bagaimana ia sampai di Samarinda.
Dengan banyak kebutuhan yang mendesak, bayar kontrakan untuk orang tua dan keluarga lainnya, dirinya dikenalkan seseorang, disini Melati sangat rapat menutup siapa gerangan seseorang tersebut.
“Di Samarinda saya dan teman-teman lebih leluasa, kalau di Banjar kami takut ketahuan keluarga, saya sendiri yang penting cukup makan, saya gak akan ambil pelanggan lagi” ungkapnya.
Faktor ekonomi, lanjutnya menjadi alasan utama kenapa berani terjun ke dunia yang dirinya sendiri tak menginginkannya, namun ia menjelaskan ada kawannya yang memang menjadikan hal ini menjadi sumber penghasilan dan foya-foya.
Ia membeberkan dalam satu lorong hotel ini berisikan “pemain” semua, walaupun tak saling mengenal.
“Rata-rata kami dari Banjarmasin, malah ada yang bawa mobil sendiri, kalau yang ini benar -benar buat nafkah dan fokus cari uang, untuk satu mucikari bisa pegang 3 orang, ada juga orang Samarinda, untuk hotel kami beli putus, jadi gak pake KTP kami, jadi saya tahu pakai saja,” jelasnya sambil menyilangkan kaki putih mulusnya.
Lain lagi kisah Mawar, yang kami temui di hotel yang berbeda dimalam berbeda, dari pengalaman menjalankan penelusuran, media ini mendapati foto profile di akun MeChat tak pernah sesuai dengan aslinya.
Mawar, punya mucikari yang dijadikan pacar, bayarannya bukan uang, namun diperbolehkan “menggarap” dirinya usai melayani tamunya,
“Saya pakai pil penunda haid mas, saya kerja pagi mas disebuah perusahaan, malam Open BO, ini buat senang-senang, kebutuhan dan gaya hidup sih,”ucapnya.
Bisnis lendir ini menurutnya punya level masih-masing, bahkan ada dari orang yang terkenal di Instagram juga Open BO, namun tidak pakai MeChat, melainkan ada cara tertentu, karena lebih eksklusif, lebih mahal, gak sembarang orang bisa “pake”.