Search
Search
Close this search box.

Jelang Tahun Baru Imlek, Warga Tionghoa Mandikan Patung Dewa Dewi

BALIKPAPAN,PROKALTIM – Jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2022 atau Imlek 2573 yang jatuh pada 1 Februari 2022. Tahun Baru Imlek kali ini adalah shio Macan. Warga Tionghoa membersihkan patung dewa-dewi (rupang) di Kelenteng Satya Dharma atau Guang De Miao Kota Balikpapan, pada Rabu (26/1).

Ketua Klenteng Guang De Miao, Hindro Ariwijaya mengatakan, memandikan rupang merupakan kegiatan rutin setiap tanggal 24 penanggalan lunar atau sepekan sebelum Imlek.

Memandikan patung dewa dewi merupakan tradisi yang dilakukan warga Tionghoia jelang peryaan Imlek. Termasuk di Kelenteng Satya Dharma atau Guang De Miao Kota Balikpapan

“Sebelum memandikan patung dewa-dewi yakni mereka melakukan sembahyang untuk meminta izin. Dan prosesi untuk membersihkan patung dewa-dewi ini dilakukan sejak pagi,” ujar Ketua Klenteng Guang De Miao, Hindro Ariwijaya.

Mereka meyakini telah melepas dewa-dewi yang ada di patung tersebut naik ke langit dan tidak sedang berada di patung. Dan tradisi tersebut sudah dilakukan turun temurun oleh warga Tionhoa.

Para dewa dewi ini kelangit untuk melaporkan catatan mereka selama setahun kepada dewa langit. “Tradisi ini sudah kami lakukan sejak jaman nenek moyang kami bermukim di Balikpapan,” ucapnya.

Ciri khas umat Konghuchu ketika merayakan Imlek, patung patung ini dimandikan dengan cara dibersihkan dengan menggunakan air bersih yang sudah dimasukan mawar, namun sebelumnya baju para patung ini dilepaskan untuk nantinya akan digantikan dengan pakaian baru yang identik dengan warna merah.

Sementara itu sia juga menyampaikan, tujuannya agar tidak terjadi kerumunan sehingga yang memandikan patung dewa dewi hanya beberapa orang saja. Dan saat memandikan patung dewa dewi ini tidak banyak pengurus yang datang.

“Di sini ada 13 dewa-dewi utama, di atas juga 13 dewa-dewi. Tapi ada juga patung dewa yang kecil-kecil, itu pengikutnya. Dibersihkan juga,” jelasnya.

Dikatakannya, dalam perayaan imlek nanti, pihaknya juga akan menerapkan prokes dimana kemungkinan warga yang datang jumlahnya juga dibatasi.

“Namun ibadah di klenteng, selalu bergantian. Jadi jarang terjadi kerumunan,” paparnya.

Hindro juga masih mempertimbangkan untuk menampikan tarian barongsai para perayaan nanti karena khawatir akan menimbulkan kerumunan warga sekitar.

Perayaan Imlek 2022 ini memang syarat akan makna. Seperti halnya perayaan keagamaan lain, semua anggota keluarga berkumpul di malam Tahun Baru Imlek 2022. Biasanya seseorang akan mengucapkan kalimat ‘Gong Xi Fa Cai’ teruntuk mereka yang merayakan tahun baru Imlek 2022. Mereka saling berbagi kebahagiaan, seperti berbagi angpao, makan malam bersama, dan masih banyak lagi. (to)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]