BALIKPAPAN,PROKALTIM – Himpunan Pengusaha Ekonomi Kreatif (Hiekraf) Indonesia menggelar dialog publik membahas perspektif pelayanan publik Balikpapan sebagai teras Ibu kota Nusantara, dengan membangun percepatan pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif. Acara tersebut digelar di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Balikpapan, pada Jumat (25/3), yang dimulai pukul 14.00 sampai dengan 17.00 Wita.
Ketua Umum Hiekraf Indonesia, Anwar Cholis menyampaikan, meningkatkan potensi daerah pariwisata adalah salah satu manfaat dari ekonomi kreatif (ekraf). Hal ini bisa terjadi karena ekonomi kreatif bisa melakukan pengolahan terhadap keunggulan yang dimiliki oleh suatu daerah, seperti menggelar festival budaya atau pembuatan kerajinan dengan menggunakan nilai-nilai budaya.
“Balikpapan khususnya pengembangan ekonomi kreatif masih harus didorong dengan serius oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta dan pelaku usaha sendiri,” ujar Olle biasa dia disapa.
Menurutnya, Hiekraf sebagai asosiasi pelaku usaha ekonomi kreatif, inilah saatnya untuk mendorong bersama dengan pemerintah dan stakeholder, untuk membangkitkan dan menumbuh kembangkan sektor-sektor daripada 17 subsektor ekonomi kreatif itu,” ucapnya.
Olle juga menjelaskan, bahwa langkah awal sebagai penyangga atau teras IKN yakni, harus adanya peningkatan SDM pelaku ekraf dengan melaksanakan pelatihan keahlian, uji kompetensi hingga sertifikasi keahlian pelaku ekraf.
“Kita bicara tentang ibu kota tentu bicara tentang kompetisi dengan para pelaku usaha pendatang dan para investor. Jadi bagaimana kita pelaku ekraf sebagai ujung tombak dan pendukung IKN, pelaku usaha lokal itu harus dikembangkan SDM nya,” terangnya.
Lanjut Olle, yang akan kita lakukan adalah membuat pelatihan-pelatihan uji kompetensi dan sertifikasi, maka dari itu kita harus sinergi dengan pemerintah dan stakeholder. Tanpa ada harmonisasi kolaborasi itu, keinginan semua pihak tidak akan mudah terwujud,” tambahnya. (to)