BALIKPAPAN,PROKALTIM – Terkait masalah kelangkaan minyak goreng, sejumlah para Ibu rumah tangga atau emak-emak mendatangi Kantor DPRD Kota Balikpapan, pada Jumat (11/3).
Untuk itu, Anggota DPRD Kota Balikpapan, Suriani mengatakan, agar warga tidak panik serta ketakutan stok habis dan tidak akan mendapatkan minyak goreng.
“Soal minyak goreng, jadi ibu-ibu itu jangan panik, mungkin karena kepanikannya masyarakat, terutama ibu-ibu, sehingga dia merasa kedepannya tidak dapat minyak goreng dan tidak ada stok di rumah,” katanya, kepada awak media.
Suriani juga menyampaikan, kita punya CCTV di setiap Indomaret atau swalayan yang lainnya. Karena yang datang para Ibu-ibu itu saja. “Jangan panik, karena ada oknum membuat issue hoax akibat menyebabkan kepanikan para Ibu-ibu sehingga saat ini kita jadi kelangkaan minyak goreng,” ucapnya.
Bukan hanya itu, ada juga oknum yang menimbun di bawah. Padahal kalau kita lihat distributor semua yang ada di Kota Balikpapan, kami menurunkannya rutin setiap bulan sama jumlah dan totalnya sama.
“Dari distributor sama yang kami turunkan, tapi kenapa kok sampai di lapangan kok bisa kosong,” jelasnya.
Menurutnya, kemungkinan ada oknum yang sengaja menyebarkan issue-issue soal minyak goreng yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat terutama Ibu-ibu. “Apalagi kita mau bulan suci ramadhan, jadi saya minta ibu-ibu jangan panik,” ucapnya.
Dia pun mengajak masyarakat untuk sama-sama melakukan sidak ke toko modern maupun distributior untuk mengecek jika ada yang sengaja menimbun. “Ayo nanti kita sama-sama melihat ke lapangan langsung. Insyaallah, senin kita akan sidak. Jika ada toko modern ataupun distributor yang sengaja menimbun, akan langsung ditidak tegas dan kalau perlu kita tutup itu toko,” tegasnya.
Jangan juga disamakan dengan krisis global karena perang yang terjadi di luar negeri. “Ibaratnya, seperti negara luar perang sesama negara lain, nah kita perang sesama masyarakat sendiri gara-gara minyak goreng,” ujarnya.
Dia juga mendengar ada toko yang menjual minyak goreng hingga dua kali lipat lebih dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah.
“Ada juga toko tradisional itu yang 2 liter dijualnya hampir 50-60 ribu dan padahal aturan kita kan Rp 28 ribu,” tegasnya.
Dan issue kelangkaan minyak ini juga jadi masalah serius, kalau dibiarkan jadi masalah baru.
“Kalau dibiarkan akan mengganggu ketertiban umum saat ini,” tambahnya. (to)