SAMARINDA, PROKALTIM- Pemerintah Kota Samarinda menggelar operasi yustisi melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyasar hotel kelas Melati yang ada di Kota Tepian, Sabtu (5/3/2022).
Sedikitnya tiga tempat penginapan yang disinyalir menjadi tempat rawan terhadap penyakit masyarakat jadi sasaran razia.
Melalui Kepala Bidang Perundang-Undangan Satpol PP Samarinda, Herri Herdany mengatakan acuan mereka adalah Peraturan Daerah (Perda) Nomor 18 Tahun 2002 tentang Penertiban dan Penanggulangan Pekerja Seks Komersial di Wilayah Kota Samarinda.
“Karena beberapa kali kegiatan, kami memang menemukan hal serupa, tamu merupakan pasangan yang bukan suami istri sah,” jelas Herri Herdany saat dijumpai usai kegiatan tersebut.
Selain itu, Satpol PP juga fokus ke masalah perizinan tempat penginapannya.
Kebetulan lanjutnya, dalam operasi kali ini salah satu hotel melati yang mereka sambangi ternyata tidak memiliki izin operasional.
“Nanti kami akan memanggil pihak pengelola dan meminta mereka mengurus perizinannya,” tegasnya.
Dalam operasi kali ini, dari 3 hotel melati, Satpol PP berhasil mengamankan sedikitnya 11 pasangan tidak sah yang terdiri dari 11 Perempuan, 10 Laki-Laki dengan total keseluruhan 21 orang.
Bahkan salah seorang di antaranya berhasil kabur saat petugas tiba di lokasi penginapan.
“Tapi akan kita panggil juga berdasarkan informasi dari teman wanitanya dan kartu identitas yang sempat diamankan petugas,” sebut Herri.
Untuk selanjutnya, Herri Herdany mengatakan bahwa puluhan orang tersebut akan dibuatkan surat pernyataan untuk tidak mengulang perbuatannya kembali.
Juga, jika dari hasil pendataan ditemukan anak di bawah umur, maka pihaknya akan memanggil masing-masing orangtua dan juga membuat laporan ke sekolah.
“Jadi efek jera juga. Nanti kalau memang orang-orang ini terus mengulang, bisa sampai ke pengadilan,” imbuhnya. (psg/adl)
