BALIKPAPAN,PROKALTIM – Kota Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), selain membutuhkan waktu untuk pemulihan pariwisata, juga membutuhkan investasi setelah 2 tahun pandemi. Sehingga dibutuhkan keseriusan dari pemerintah untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata agar kembali tumbuh.
Untuk itu, karena terbatasnya mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 serta ditutupnya tempat-tempat rekreasi dan hiburan memberikan dampak ekonomi cukup besar terhadap sektor pariwisata. Dan kebijakan relaksasi yang diberikan tidak serta merta membuat pariwisata pulih dalam waktu singkat.
Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Hatta Umar mengatakan, kita memang belum mengetahui secara pasti dampak terjadinya pandemi terhadap penurunan pendapatan dari sektor pariwisata, karena kami juga masih belum menerima laporan dari instansi terkait.
“Tentunya pandemi ini sudah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan pariwisata di Kota Balikpapan karena kondisi yang terjadi telah menimbulkan ketakutan kepada masyarakat untuk berkunjung ke tempat wisata,” kata Hatta Umar kepada awak media di Kantor DPRD Kota Balikpapan.
Dia juga menyampaikan, Insyaallah, Komisi II DPRD Balikpapan tengah menyusun jadwal untuk melakukan kunjungan lapangan bersama dengan instansi terkait diantaranya Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) untuk mengkaji kembali program dalam upaya meningkatkan kembali potensi pariwisata yang ada.
Hal ini dilakukan agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Balikpapan khususnya dari sektor pariwisata dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Kita harus melakukan kunjungan lapangan, untuk memastikan apa yang ada atau apa yang kurang dalam hal pengelolaan pariwisata di Kota Balikpapan. Kita berharap mulai saat ini di depan sudah tidak ada lagi namanya pandemi,” terangnya. (to)