BALIKPAPAN,PROKALTIM – Tiga Minggu lalu banjir di beberapa kecamatan Kota Balikpapan dengan ketinggian banjir mencapai 2 meter itu merupakan yang terparah di tahun 2022.
Banjir terjadi di sejumlah titik di enam kecamatan, banjir terparah tersebar di Jalan MT Haryono, Jalan Beller, Damai menjadi titik terparah. Untuk itu komisi III DPRD Kota Balikpapan berencana memanggil Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, pada pekan depan.
Pemanggilan ini dilakukan untuk menindaklanjuti masalah banjir yang terus bertambah bahkan terus meninggi di sejumlah titik.
Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan Nurhadi Saputra mengatakan, pihaknya akan meminta penjelasan dari DPU terkait upaya yang dilakukan untuk menangani masalah bencana banjir yang terjadi di Kota Balikpapan.
Karena upaya penanganan banjir ini, merupakan salah satu program prioritas dari Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud ketika mencalonkan diri di Pilkada Balikpapan 2020 lalu.
“Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini juga bertujuan untuk memperkenalkan anggota Komisi III yang sekitar 70 persen adalah orang baru, sehingga juga tahu persoalannya,” kata Nurhadi kepada awak media di Kantor DPRD Kota Balikpapan, Jumat (1/4).
Politisi PPP ini juga menyampaikan, untuk tahun 2022, telah dianggarkan sebesar Rp 150 miliar untuk membiayai kegiatan penanganan banjir melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Kota Balikpapan 2022.
Anggaran ini akan difokuskan dalam membiayai penyelesaian pengerjaan proyek normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal yang menjadi fokus utama dalam upaya penanggulangan banjir.
“Itu kan pasti berkaitan juga sungai ampal sampai dekatnya BSB. Karena kita tahu muaranya yang jadi masalah. Saya berharap dari eksekutif ini, merealisasikan karena kita dianggarkan sudah ada menganggarkan beberapa penanganan banjir,” ungkapnya. (to)
