SAMARINDA, PROKALTIM- Membeli mainan seperti tembak-tembakan sudah menjadi tradisi sejak dulu kala setiap lebaran, hampir tiap jalan gerombolan anak menenteng replika senapan dan pistol berpeluru plastik sudah lumrah, namun tradisi ini tergerus jaman, anak-anak memilih untuk membeli voucher game online, sudah masanya?
Hal tersebut dapat dilihat dari momentum lebaran Idul Fitri 2022 ini, dimana pedagangan mainan jenis tembakan mengalami penurunan yang sangat signifikan sekali dibanding lima tahun belakangan terlebih sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Pantauan Prokaltim.com di Jalan Sultan Alimudin Kelurahan Sambutan Kecamatan Sambutan Pada Jumat (6/5/2022) siang tadi.
Zali (42) salah satu pedagang mainan tembakan mengaku mengalami penurunan pada peminatnya yang rata-rata adalah anak-anak.
“Biasanya kalau modal begini Rp. 5 juta dalam dua hari lebaran begini sudah ludes terjual,” ungkap Zali.
Harga yang disuguhkan begitu ramah dikantong berkisar dari Rp 10 ribu hingga Rp 65 ribu tergantung ukurannya.
Diketahui Zaki yang merupakan pedagang musiman ini telah lima tahun belakangan berdagang mainan pistol.
“Lebaran tahun 2021 lalu saat masih pandemi, saya tidak berani jualan karena kan memang sepi juga anak-anak yang keluar rumah,” jelasnya.
Zali juga menambahkan kalau saat ini anak-anak zaman sekarang lebih hanya bermain game online saja dan kurang aktivitas berinteraksi dengan teman sebayanya diluar rumah.
“Yang banyak diserbu seperti mini market yang menjual vocher untuk penunjang saat main game online,” imbuhnya. (psg/adl)