BALIKPAPAN,PROKALTIM – Inovasi baru dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan menerapkan sistem pembayaran retribusi parkir secara digital dengan menggunakan sistem QR Code Indonesian Standart (Qris).

Pembayaran parkir secara digital saat ini baru ada sejumlah titik diantaranya di jalan Ahmad Yani. Yakni, di teluk Bayur, toko Linda, Kimia Farma, sekitaran Coto quen, Maxi Karang Jati, serta Maxi Gunung Sari dan lainnya.

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Balikpapan, H Kamaruddin yang disapa akrab H Aco mengatakan, mendukung terobosan Dishub Kota Balikpapan dan sistem Qris ini perlu disosialisasikan lagi.

“Memang itu terobosan dari Dishub menurut saya, terobosan cukup bagus, tapi aplikasi di lapangan itu belum bisa berjalan, karena sosialisasinya juga belum begitu terdengar,” kata H Aco, kepada awak media, pada Jumat (22/7/2022).

Kemudian, di lapangan justur juru parkir liar lebih banyak dari pada para petugas yang disiapkan oleh Dishub untuk mengelola sistem Qris.

“Sistem Qris lebih dimaksimalkan di parkir bandara dan di mall-mall sangat bisa berjalan. Karena orang datang disana buat ngetam, nongkrong dan berbelanja,” ujarnya.

Menurut H Aco, untuk mengamankan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Balikpapan dengan sistem Qris itu sangat bagus, karena tingkat kebocorannya sangat rendah.

“Tapi kalau mengamankan PAD Kota Balikpapan, itu bagus untuk diterapkan di bandara, mall-mall, rumah sakit dan lainnya yang cocok buat sistem Qris,” ucapnya.

Lanjut politisi Nasdem, tapi kalau dipinggir jalan, orang belum tentu mau pakai sistem Qris. Salah satu contoh, pengunjung yang tinggal di Gunung Sari kebetulan mini marketnya dekat rumah, orang belum tentu bawa dompet.

“Saya mendukung terobosan Dishub ini cukup bagus tapi aplikasinya di lapangan saja yang belum berjalan baik,” ungkapnya. (to)