BALIKPAPAN,PROKALTIM – Ariyadi yang disapa akrab Cadio Tarompo adalah salah satu pendiri lamin seni rupa Balikpapan (Lipan), dalam waktu dekat akan dilegalitaskan menjadi lamin seni rupa nusantara. Pihaknya, salah satu seni rupa Balikpapan sejak tahun 1993 aktif pameran bersama di dalam maupun di luar Negeri. Diantaranya, Wu Han China, Malaysia, Singapura, Hongkong, Vietnam dan Berlin Jerman .
“Saya salah satu inisiasi Lipan, sejarah terbentuknya teman-teman ada 8 orang hingga disebut terbentuknya Lipan. Ada 8 orang yaitu, Zulkarnain, Cadio, Suriansyah Caca, Anca, Sairi, Hariyadi, Hilsa dan Memet,” ujar Cadio Tarompo, kepada awak media, pada Minggu (21/8/2022).
Lipan yang berdiri sejak 2004 sempat vakum di dunia seni rupa Kota Balikpapan. Cadio mengatakan, terakhir tahun 2016 ada tempat galeri sanggar di MT Haryono Balikpapan Selatan dan setelah itu tidak ada aktivitas. “Mungkin jalan masing-masing, karena tahun 2017 booming lukisan mural,” katanya.
Agenda, dia menyampaikan, pihaknya mengikuti pameran nasional, yakni di Banjarmasin.
Jadi dari 16 sampai dengan 21 Agustus Tahun 2022 ini, saya mengikuti pameran Nasional dengan tema Bias Borneo di Banjarmasin. Diikuti ada 100 seni rupa, termasuk maestro lukis nasional. Seperti Djoko Pekik, Nasirun, Misbach Thamrin. “Lukisan negatif, saya melukis pangeran Antasari dan Gubernur Kalsel,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan, saya melukis negatif, dimulai dari tahun 2004, waktu ada kejadian bencana alam Gempa bumi tsunami Aceh. Saya melukis kombinasi ada negatif dan positifnya, yang bertemakan transaksi. “Karena ada berita, yakni ada penjualan anak-anak yang kena musibah gempa, kehilangan orangtua, hingga diperdagangkan,” bebernya.
Kemudian, agenda selanjutnya bulan September 2022 di Palu dengan skala nasional, yaitu dengan tema pameran art literacy Exhibition. Mengingat kejadian bencana alam gempa bumi tsunami di Palu.
Juga nanti ada pameran di bulan November sampai dengan Desember 2022 sama maestro-maestro, yakni kolaborasikan penyair dengan pelukis. Maestronya dihadiri Nasirun, Putu Sutawijaya, Lucia, sedang penyair dihadiri Joko Pinurbo, Agus Noor yang digelar PKT peduli budaya di Kota Bontang. Yang di inisasi oleh Butet kartaredjasa. Dan, kemarin di undang dapat info pameran oleh Art X”change Gallery di galeri Nasional Indonesia di Jakarta.
Cadio Tarompo ini tahun 2008 sudah masuk 100 seni rupa ternama di Indonesia, dengan tema 100 tahun Affandi.
Cadio Jadi adanya roadshow ini, yaitu perkenalan kembali Lipan Nusantara, juga meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemkot Balikpapan sebagai bekal untuk menuju fine art exhibition road to Australia, narasi dari belahan timur borneo.
“Dalam roadshow ini, kita sedikit mencubit kepada pihak-pihak terkait, yang sekiranya bisa mengsupport kami, baik dari instansi Pemerintahan atau mana pun, karena yang kita bawa kan salah satu kebanggaan buat Kota Balikpapan,” ungkapnya.
Berharap, ada apresiasi kongkrit, dalam artinya membeli karya kami. Maksudnya tidak sekedar donasi, tapi kita tawarkan lukisan karya kami. Dan ini juga didonasikan sebagian ke Lipan Nusantara.
SEJAK KECIL HOBI MENGGAMBAR
Perlu diketahui, Cadio Tarompo, sejak kecil hobi menggambar secara otodidak hingga menjadi seni rupa Balikpapan. “Sejak masa anak-anak kami kebetulan orangtua saya orang militer, jadi tempat tinggal berpindah-pindah, yakni dari Balikpapan pindah ke Kelurahan Siengkang Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel),” ucapnya.
Lanjutnya, saya menggambar apa yang saya anggap berkesan. Seperti Ibu mengajak ke pasar, naik kuda bendi (delman) hingga saya lukiskan itu, setelah itu saya ceritakan dengan tulisan dan terkadang orangtua merasa lucu dengan karya-karya itu.
Sebagai pelukis belajarnya otodidak, pernah sekolah duduk dibangku kelas 5 SD di Siengkang Sulsel. Pihaknya senang duduk paling belakang, karena hobinya menggambar. Hingga, naik kelas 6 SD sampai lulus SMP pindah domisili ke Kota Balikpapan.
Ingin masuk ke pendidikan STM, tapi kembali lagi ke kampung dan lanjut pendidikan SMEA jurusan akuntansi di Siengkang Sulsel sampai lulus sekolah. Dan kembali lagi ke Balikpapan tahun 1990 pihaknya, ketika itu masih berumur 19 tahun, saya mulai berkarya hingga ketemu teman-teman pelukis.
“Tahun 1993, mulai pameran pertama di Gedung Nasional dengan teman Kaula Muda,” ujarnya.
Jadi konsep berkarya Cadio, refleksi diri dari apa yang saya lihat, dengar, rasakan dan saya pikirkan. Dan saya ekspresikan di atas kertas.
“Berkarya lebih ke tema sosial budaya, juga anak-anak. Karena anak-anak generasi kita sebagai penerus bangsa ini. Kadang ada kritik saran untuk membangun, supaya anak-anak itu tetap jiwa nasionalismenya tinggi,” ungkapnya. (to)
NAMA ARTIST : CADIO TAROMPO
NAMA ASLI : ARIYADI
TEMPAT TGL LAHIR : BONE, 27 JULI 1971
PENDIDIKAN : Otodidak
ALAMAT : Jl. P. Antasri, Gg. Kesatuan RT. 55 No. 37 Gn. Kawi. Sumber Rejo Balikpapan
Telp. 0816333301. e-mail ; cadiotarompo@gmail.com
www.cadiotarompo.blogspot.com
PENGHARGAAN;
1. 1995, Juara I Lomba Lukis Model se Kal-Tim
2. 2008, Finalis Jakarta Art Award.
3. 2010, Finalis Indonesia Art Award.
4. 2011, Finalis OUB Buana Painting Of The Year 2011
5. 2015, Finalis Mandiri Art Award 2015 (10 Besar)
7. 2018, dari Walikota Balikpapan ( Warga Pelopor Bidang Pariwisata HUT 121 Kota Balikpapan)
Dan masih banyak penghargaan lainnya.
Pameran 4 Tahun terahir, yaitu:
Tahun 2022: – Pameran Nasional “Bias Borneo” di Banjarmasin
– Pameran “RESURRECTION” di Art Xchange Gallery, Bali.
– Pameran Pameran Cinta Panorama Indonesia di Hotel Grand Rohan, Yogyakarta
Tahun 2021 : – Pameran AAF KL, Kuala Lumpur Malaysia
– Pameran Representansi #4 di Pendhapa Art Space, Yogyakarta
– Pameran Virtual BUA BCGE di Berlin, Jerman
Tahun 2020 : – Pekan Kebudayaan Nasional di Istora Senayan, Jakarta
Tahun 2019 : – Pameran Cadio Art Studio di Hotel Blue Sky Balikpapan
– Pameran Besar Seni Rupa “Kayuh Baimbai” di Big Mall Samarinda.
– Pameran Seni Rupa “Wajah Indonesia” di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta
1 thought on “Cadio Tarompo, Pelukis Balikpapan Sampai ke Luar Negeri”
Selamat untuk p. Cadio Tarompo