SAMARINDA, PROKALTIM – Guna mengetahui pasti penyebab ledakan yang terjadi di SPBU Bung Tomo, Kamis (4/8) kemarin Polsek Samarinda Seberang bersama Satreskrim Unit Inafis Polresta Samarinda melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian, dengan tindakan awal melakukan pemasangan garis polisi.
Akibat insiden yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Bung Tomo, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang pada Rabu (3/8) sekitar pukul 17.30 WITA, terdapat dua korban mengalami luka bakar.
Sementara barang bukti yang diamankan berupa blower yang digunakan melakukan pembersihan bunker, benda-benda yang terbakar seperti terpal yang terbakar, baju terbakar, minuman meneral milik korban, selang terbakar dan tali rafia terbakar.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli meninjau langsung ke SPBU Bung Tomo, Jum’at (5/8/2022) pagi tadi. Lanjut pihaknya mengatakan terkait dengan insiden yang terjadi di SPBU Samarinda Seberang, yang mana terjadi letupan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Keterangan awal, letupan terjadi diduga akibat ada gas buang di dalam tangki, ya mungkin proses sirkulasinya dalam kondisi tidak sempurna, kemudian ada percikan api dari listrik. Namun masih diselidiki dan kami juga sudah melakukan oleh TKP, selanjutnya kami juga akan panggil ahli dari pertamina untuk mengecek kembali seperti apa spesifikasi tangki penyimpanan BBM ini, dan apa penyebabnya,” ungkap Kombes Pol Ary Fadli.
Hingga saat ini pihaknya telah memeriksa dua orang saksi dalam peristiwa tersebut.
“Jadi memang ada dua korban mengalami luka bakar akibat letupan, nanti akan kami mintai keterangan, bagaiaman posisi mereka,” terangnya.
Ditanya soal apakah dalam insiden tersebut, terjadi karena adanya kesalahan prosedur dalam melakukan pembersihan bunker tersebut, pihaknya belum bisa memastikan.
“Itu kami belum bisa sebutkan, karena yang ahlinya dari SPBU maupun Pertamina,” jelasnya.
Ary Fadli juga menambahkan, akan melakukan pemeriksaan terhadap korban mengenai sertifikat kompetensi dalam melaksanakan kegiatan kalibrasi pada tanki pendam pada SPBU tersebut.
Fahrul Manager SPBU Bung Tomo menjelaskan kepada awak media terkait aktifitas kalibrasi yang dilakukan merupakan kegiatan pertama kali setelah kurang lebih 20 tahun SPBU tersebut beroprasi.
“Karna kami mengalami penyusutan pada BBM jenis pertalite jadi kami sudah melakukan pengecekan pada dispenser dan penerimaan BBM masuk, tidak terjadi masalah,” jelasnya.
Kemungkinan ada hal yang janggal pada tanki pendam, lanjut pihaknya menggunakan jasa kalibrasi dari pihak ke tiga untuk melakukan pengecekan dan selanjutnya dilakukan pengurasan tank terlebih dahulu.
“Targetnya 1 hari selesai, tim mereka menyebut sudah SOP melakukan pengerjaannya,” pungkasnya. (Psg/adl)