PPU, PROKALTIM – Sejak tahun 2015 PT Kaltim Jaya Mineral Sudah mendapatkan IUP OP untuk melakukan Penambagan Batabara di desa Labangka dan desa Babulu Darat Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Berbagai macam hambatan yang menjadi Proses bahkan harus jedah dimasa Gentingnya pasca Covid 19 yang mendunia.
Tepatnya Tahun 2022 ini sudah saatnya PT Kaltim Jaya Mineral untuk melakukan Kegiatan Penambang Batubara dengan memiliki IUP Operasi Produksi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor : 3131 K/30/MEM/2015 tentang PERPANJANGAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN BATUBARA DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL ASING KEPADA PT. KALTIM JAYA MINERAL tertanggal 16 Juni 2015 dengan Keluasan Kosensi 1.986 Hektar.
“Awalnya rencana penambang PT Kaltim Jaya Mineral ini mendapatkan Penolakan dari Kelompok Masyarakat yang mayoritas tinggal di Desa Trans Labangka Barat saat sosialisasi di Gedung Pertemuan Desa Labangka Barat,” ujar Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPL) Kaltim Zulpani Paser.
“Karna Pembahasan bermuara kepada dampak lingkungan. Namun PT Kaltim Jaya Mineral telah mengantongi IUP OP yang berarti sudah melalui Kajian dan Analisis Amdal yang sudah sangat jelas melibatkan unsur dalam penilaian Amdal yang dibantui oleh Tim teknis yang bertugas memberikan bimbingan teknis atas komponen dokumen Amdal yang mana fungsi Amdal untuk memberikan masukan dalam hal pengambilan keputusan dengan memberikan pedoman dalam upaya pencegahan, pengendalian dan pemantauan dampak lingkungan hidup,” ujar Zulpani Paser.
Sebagaimana pada hari Kamis 22 September 2022, PT Kaltim Jaya Mineral mengadakan Acara “Simbolis Mengoperasikan Alat Berat Excavator” di Lokasi Areal Tambang Batubara dengan Mengundang dari unsur Muspika Kecamatan Babulu dan Menghadirkan Para Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan masyarakat lainnya.
Sebelum Acara Simbolis Mengoprasikan Alat Berat Excavator dari Pihak Managemen PT. Kaltim Jaya Mineral Haji Adri Salim selaku Direksi, telah Menyampaikan Poin-Poin positif baik terhadap negara, daerah maupun desa yang mengacu kepada CSR yang telah diatur di dalam peraturan yang berlaku di negara ini juga tidak lepas disampaikan Pengrekrutan Tenaga Kerja Lokal yang bukan saja kepada Tenaga Kerja di Kecamatan Babulu Saya akan tetapi Mencakup Putra Daerah Kabupaten PPU akan diperdayakan oleh PT. Kaltim Jaya Mineral berdasarkan Kebutuhan Perusahaan.
Sehingga Para Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Masyarakat mengapriasiasikan dengan Sepakat untuk memberikan dukungan Penuh kepada Kegiatan PT. Kaltim Jaya Mineral yang berkomitmen menyerap Tenaga Kerja Lokal lebih banyak.
Hal ini Pun disampaikan oleh tokoh masyarakat Anwar Sanusi mantan dari Anggota DPRD Kabupaten PPU dari Partai Gerindra, memberikan Pemaparan bahwa PT. Kaltim Jaya Mineral harus disambut dan didukung serta tidak ada alasan untuk ditolak. Mengingat PPU sekarang ini memerlukan Penambahan Anggaran untuk membangun Daerah. Maka dengan adanya Perusahaan tersebut akan menambah PAD diluar APBD serta Percepatan nya Pembanguan di daerah desa tempat Operasi Penambangan serta desa yang menjadi Ring Utama dalam penyaluran CSR.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Zulpani Paser selaku Ketua AMPL Kaltim dan juga selaku Sekretaris dari Laskar Pertahanan Adat Paser (LPAP) Kabupaten PPU kepada Wartawan Online Prokaltim.com, berapa banyak penambang-penambang liar yang tidak memiliki IUP OP dan sudah sangat jelas melakukan perusakan alam yang tidak jelas reklamasinya bahkan tidak ada sama sekali kontribusinya kepada daerah dan masyarakat secara umum di PPU ini.
“Lantas kenapa dengan adanya perusahaan seperti PT. Kaltim Jaya Mineral yang secara nyata ada payung Hukumnya yaitu memiliki Izin dari Kementerian. Jika tidak didukung atau ditolak maka yang rugi adalah negara secara umum dan masyarakat setempat pada khusus,” ungkapnya. (far)
