Search
Search
Close this search box.

Fakta Atau Mitos : Apa Benar Minyak Goreng Tidak Sehat?

Fakta Atau Mitos : Apa Benar Minyak Goreng Tidak Sehat?

PROKALTIM – Saat menggoreng bahan makanan, pasti butuh minyak goreng. Namun minyak goreng yang biasa digunakan seringkali disebut tidak menyehatkan. Apakah benar?

Ada banyak cara memasak yang bisa dilakukan, mulai dari memanggang, merebus, hingga menggoreng. Namun olahan makanan yang paling digemari oleh sebagian orang adalah masakan yang digoreng.

Ketika menggoreng makanan, tentu diperlukan minyak goreng yang bisa berasal dari berbagai macam bahan seperti minyak kelapa sawit atau minyak nabati. Tetapi penggunaan minyak goreng dikenal berdampak buruk bagi kesehatan, terlebih jika minyak digunakan dalam jumlah banyak.

Akhirnya banyak mitos tak sehat soal minyak goreng. Namun bagaimana dengan faktanya? Berikut penjelasannya dilansir dari Times Of India :

1. Apa Benar Minyak Goreng Mengandung Lemak Tidak Sehat?
Mitos yang banyak dipercaya, minyak goreng mengandung lemak tidak sehat sehingga menicu kenaikkan berat badan. Faktanya, stigma seputar ‘gemuk’ itu membuat sebagian orang mengabaikan fakta bahwa semua itu sebenarnya tergantung dari pola makan.

Lemak merupakan nutrisi penting bagi tubuh untuk berfungsi dengan baik. Lemak juga memberi asupan energi karena sebagian minyak mengandung asam lemak omega-3 dan omega 6 yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, lapor Healthy and Tasty Foods.

Lemak pada prinsipnya tetap dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah wajar. Melansir Times of India (1902), asupan lemak harian yang direkomendasikan harus mencapai 20-30% dari total kalori per hari.

Baca juga  Vaksin Booster Warga Balikpapan 38 Persen

2. Minyak Utuh Mengandung Banyak Nutrisi
Mitos mengungkap jika minyak biji utuh menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Faktanya setiap minyak goreng punya keunikannya tersendiri dalam komposisi asam lemak yang unik.

Salah satu minyak goreng yang paling sering digunakan yaitu minyak kelapa sawit. Minyak ini dikenal tinggi lemak jenuh. Sementara minyak bunga matahari dikenal dengan asam lemak tak jenuh atau minyak kedelai yang kaya akan asam lemak tak jenuh.

Oleh karena itu, terkait mitos ini, sebenarnya itu tergantung dari jenis minyak yang digunakan. Sesuai dengan pedoman dari The National Institute of Nutrition (NIN), untuk keseimbangan nutrisi dari lemak, rasio asam lemak yang seimbang harus 1:1:1.

Sementara kebanyakan minyak yang digunakan tidak menyediakan keseimbangan tersebut.

3. Minyak Goreng Berbahaya Bagi Jantung
Minyak goreng dikenal membahayakan kesehatan jantung. Faktanya terkait mitos ini, harus ditinjau dari jenis minyak yang digunakan.

Beberapa minyak goreng merupakan minyak goreng multi sumber yaitu minyak yang dicampur secara ilmiah dengan minyak nabati biji tunggal. Campuran ini menghasilkan manfaat baik berupa MUFA (Monounsaturated fatty acid) dan PUFA (Polyunsaturated fatty acid) yang merupakan asam lemak tak jenuh yang sangat baik jika dikonsumsi.

Karenanya jika minyak yang digunakan adalah minyak multi sumber, itu justru bisa meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Beda halnya jika minyak yang dipakai adalah minyak kelapa sawit yang dikenal tinggi akan lemak jenuh. Minyak jenis ini bisa meningkatkan kolesterol jahat LDL (Low density cholesterol) sehingga mampu meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca juga  Lanal Balikpapan Bersama Daihatsu Serba Mulia Group Sasar Masyarakat Kota untuk di Vaksin

4. Menggunakan Kembali Minyak Goreng Tidak Merugikan
Banyak orang yang ingin berhemat akhirnya memutuskan untuk menggunakan kembali minyak gorengnya. Mungkin hal ini dianggap sepele, tetapi faktanya minyak goreng yang dipakai kembali bisa berbahaya bagi kesehatan.

Saat menggoreng makanan dalam suhu lebih dari 180 derajat Cecius, akan terjadi pembentukan zat berbahaya yang teroksidasi. Zat tersebut dikenal merugikan kesehatan, terlebih jika dikonsumsi dalam jumlah banyak bisa memicu penyakit seperti kardiovaskular.

Oleh karena itu, lebih baik tidak menggunakan kembali minyak bekas gorengan dan secara rutin menggantinya ke minyak baru.

5. Minyak Goreng Tidak Akan Rusak atau Basi
Banyak orang mengira jika minyak goreng tidak akan rusak atau basi. Tetapi faktanya, minyak goreng dikategorikan sebagai produk makanan sehingga ia tetap memiliki tanggal kedaluwarsa.

Seberapa lama minyak akan bertahan, itu semua tergantung dari bagaimana minyak itu diproduksi. Minyak sulingan bisa bertahan sekitar 8 bulan setelah dibuka dan 2 tahun setelah ditutup. Itu semua tergantung dari penyimpanannya.

Jika disimpan di tempat sejuk, minyak goreng cenderung masih layak untuk dipakai. Penyimpanan yang optimal yaitu ketika minyak dijauhkan dari sinar matahari langsung.

Tetapi balik lagi, jika minyak sudah melewati masa kedaluwarsa, sebaiknya dibuang karena bisa berbau anyir. (*/net)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kaltim News

EO KALTIM

Borneo Land Promosindo percaya bahwa konsumen dan pemahaman pasar adalah cara terbaik untuk mengaktifkan kualitas dan merek

VENDOR EVENT DAN DESIGN

Jasa Tukang Interior, Stand Pameran, Spesial Desain, Partisi Pameran, Panggung, Backdroop, Photobooth, Flooring, Black Curtain, dan Dekorasi Event Lainya

OUTBOUND KALTIM

Outbound merupakan suatu bentuk kegiatan di alam terbuka yang berguna untuk mengembangkan kemampuan di bidang manajemen dan pengembangan diri.

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]