BALIKPAPAN,PROKALTIM – Yang lalu, Kontraktor PT. Fahreza Duta Perkasa ini sudah diberikan SCM 2 dan SCM 3, tapi kontrak terus masih diperpanjang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
Hingga kini DPRD Kota Balikpapan terus menyoroti pengerjaan pengendali banjir megaproyek DAS Ampal yang tidak sejalan dengan harapan.
Terkait hal itu, anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Syukri Wahid mengatakan, pihak kontraktor sudah los komitmen, dan Pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan juga mesti mengambil langkah tegas bukan hanya sekedar evaluasi.
“Apalagi sekarang saja masih 21 persen, harusnya Januari-Februari itu sudah 40 persenan,” kata Syukri Wahid, kepada awak media, pada Senin (6/3/2023).
“Kalau tidak ambil sikap saya khawatir malah proyek ini punya catatan, saya pesimis kalau bulan 12 ini clear dengan gate nya yang semakin besar,” ucapnya.
Syukri juga menjelaskan, kepada perusahaan contohnya seperti global sport, yang menurutnya juga harus diberikan kompensasi kerugian. Dan proyek itu juga memiliki dampak sosial, dan seharusnya pihak kontraktor mesti mencantumkan konsekuensinya.
“Sebagai contoh, lihat saja lapak yang dibongkar, kan pedagang harus di letakkan dulu di tempat naungan sementara, sehingga tidak kehilangan pendapatan. Itu yang saya kecewa, makanya dari awal clean and clear yang saya maksudkan ini,” jelasnya. (to)