SAMARINDA,PROKALTIM – Gedung mewah sebuah hotel menjulang tinggi di pusat Kota Samarinda, menjadi kontras dengan kondisi perkampungan kecil disebelahnya. Terhimpit diantara jejeran pertokoan dan tempat hiburan, menghubungkan Jalan Pelabuhan menuju Jalan Mulawarman Kecamatan Samarinda Kota.
Jam tangan di lengan kiri penulis tepat menunjukkan Pukul 10.30 WITA. Media ini mendapatkan informasi terkait adanya penemuan jenazah di kawasan tersebut. Rabu (24/5/2023) lalu. Gang Rombong, sebuah daerah yang tersohor pada jamannya, di Jalan Pelabuhan, Kelurahan Pelabuhan Kecamatan Samarinda Kota.
Empat orang duduk saling berhadapan, 4 gelas kopi mengebul menyambut kami di gerbang masuk lokasi, kami masuk lebih dalam, disinilah Suryaman, perantau yang baru 4 hari menempati gubuk berukuran 3 x 3 meter persegi, meregang nyawa tanpa kawan apalagi sanak keluarga.
Diketahui, Suryaman datang ke Kota Samarinda untuk mencari kerabatnya yang menjadi mandor di Pelabuhan Samarinda. Dengan kondisinya yang kurang sehat menggerakan hati Syafaruddin (60) yang bekerja sebagai buruh panggul di Pelabuhan Samarinda dan pemilik (penyewa) gubuk yang menjadi saksi bisu kematian Suryaman.
“Kasihan lihathnya ngeluh sakit sama saya, saya ajak aja tinggal disini (gubuk). Sambil menunggu informasi dari kerabatnya,” ujar Syafruddin
Selanjutnya setelah memberikan tempat berteduh Syafruddin pergi untuk melanjutkan pekerjaan dan sempat menengok Suryaman.
“Saya datang malam tadi, lihat masih bernafas saya suruh makan, terus saya pamit pergi lagi lanjut bongkaran,” jelasnya kembali.
“Ya beginilah kehidupan disini, kerja jadi buruh panggul di pelabuhan, cukup buat makan dan bayar ini (gubuk) Rp. 150 ribu per bulan,” ungkapnya seorang pria renta sambil mengibaskan rambut panjangnya usai berbenah diri, ditemani sebatang rokok di tangan kirinya.
“Dia itu (Suryaman) orang baru, kami belum kenal jarang keluar soalnya,” sambungnya.
Pukul 10.45 WITA, Kepolisian dari Polsek Samarinda Kota tiba dilokasi guna memperoleh informasi terkait kematian Suryaman. Disusul kehadiran tim INAFIS Polresta Samarinda yang melakukan identifikasi awal dan evakuasi.
Sekitar Pukul 11.30 WITA, kegiatan identifikasi awal dan evakuasi usai, selanjutnya jasad Suryaman di bawa ke RSUD AW Sjahranie guna kepentingan visum, menggunakan ambulance PMI Kota Samarinda.
Kematian Suryaman menarik perhatian, apalagi lokasi kematiannya, tempat kumuh diantara megahnya pembangunan kota, tak ayal menjadi menarik respon publik. Pukul 12.15 WITA. Pemerintah Kota Samarinda melalui Kecamatan Samarinda Kota dan jajaran meninjau langsung lokasi tersebut.
Dipimpin Camat, didampingi Satpol PP BKO Kecamatan, melihat langsung keadaan gang rombong.
“Ini adalah target kami dan masih menjadi PR bagi kami, tapi kami tidak bisa kerja sendiri perlu sinergi OPD terkait, Satpol mako dan TNI-Polri untuk membereskan ini,” ungkap Anis Siswantini Camat Samarinda Kota.
Pihaknya menyebut segera melaporkan hal ini kepada Wali Kota untuk dapat tindakan sesegera mungkin.
“Ini lokasi texas, rentan jadi perlu penanganan khusus dan kolaborasi,” tandasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, penulis mencoba mengkonfirmasi perangkat pemerintahan terbawah yakni Kelurahan Pelabuhan terkait data penghuni gang rombong.
“Sejauh ini kami belum ada melakukan pendataan, terkait jumlah penghuni disana (gang rombong), ini daerahnya terkenal sensitif dan perlunya pendampingan khusus untuk keamanan kami,” ucap Harry Lurah Pelabuhan. (Ps)
