BALIKPAPAN,PROKALTIM – Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Sabaruddin Panrecalle menggelar reses masa sidang II tahun 2023, yang digelar di gang Kencana RT 31 Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan Timur.
Yang dihadiri perwakilan PDAM atau Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (DPU), ketua RT 25, 31, juga para ketua RT lainnya serta warga RT 31 Manggar Baru.
Dalam reses tersebut, sejumlah warga menyampaikan keluhan. Mulai persoalan pendidikan, perbaikan jalan hingga sambungan air bersih melalui program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Salah satu usulan ketua RT 31 Manggar Baru menyampaikan, terkait zonasi sekolah untuk wilayah Manggar Baru. Dia juga mengusulkan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan Timur. Untuk dimanfaatkan sebagai gedung SMP Negeri di wilayah Manggar Baru.
“Ide dan usulan itu bagus sebenarnya. Rusunawa inikan anggaran dari Pemerintah pusat yang perlu kita parallelkan bersama-sama apalagi itu bantuan dari pusat,” ujar Sabaruddin Panrecalle, kepada awak media, pada Rabu (7/6/2023).
Sabaruddin juga mengatakan, kalau sekiranya Rusunawa tidak termanfaatkan secara maksimal, daripada mangkrak kami coba merumuskan. “Daripada itu tidak dimanfaatkan, kami coba mencari aturan itu, mencari regulasinya. Kalau bisa kita usulkan menjadi sekolahan, saya pikir itu salah satu ide, tapi memang desainya sudah berbeda,” katanya.
Selain pendidikan yang mencuat, juga program MBR. Sabaruddin menjelaskan, bahwa program MBR yang dikeluarkan oleh PDAM, aturan dari Pusat tinggal di daerah pandai-pandai menterjemahkan intruksi tersebut.
“Persyaratan MBR untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Tapi terkadang kita melihat di lapangan juga, ada pencapaian persyaratan-persyaratan yang tidak sesuai dengan peruntukannya,” jelasnya.
“Kita evaluasi bersama-sama, karena MBR ini sangat berpotensi terjadi konflik dimana-mana, karena ada seyogyanya bisa menerima dan ada yang tidak bisa menerima, sehingga inilah yang memicu kepada masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, karena memang ada keterbatasan kuota yang dikeluarkan. Ada oknum-oknum tertentu memanfaatkan situasi tadi. “Banyak pertanyaan, bahwa kenapa kami harus layak menerima, kenapa kami tidak diterima. Ini bahan evaluasi kita bersama-sama untuk memperbaiki kedepannya. Dan apalagi PDAM ini untuk kepentingan orang banyak,” ucapnya.
Salah satunya di daerah RT 31, dari persoalan klasik dari tahun ke tahun juga masih banyak di lingkungannya yang belum teralirkan air PDAM. “Katakanlah di depan rumahnya yang sudah teralirkan. Di depan rumahnya saja, yakni bersebelahan dengan jembatan saja itu tidak bisa disambung pipa PDAM untuk warga. Saya pikir ini persoalan komunikasi saja, yang perlu kita sampaikan ke Pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Sabaruddin ditanya terkait strategi apa di tahun politik. Pihaknya dipesankan oleh ketua umum Prabowo Subianto, bahwa partai Gerindra bukan hanya sosialisasi saat reses. Tapi selama kami dilantik sebagai anggota Dewan, kami tidak ada henti-hentinya, selalu mengembangkan, selalu memberikan motivasi untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.
“Bukan hanya waktu reses ini, tapi kami selalu mau terlibat kepada persoalan-persoalan pemerintah, kepada masyarakat. Bahwa berbuat baiklah dekati masyarakat, yang intinya sebaik-baik manusia yang bermanfaat kepada orang lain,” pungkasnya. (to)