KUKAR,PROKALTIM – Jalan penghubung antara dua kecamatan Muara Jawa dan Sanga-Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ambruk sepanjang kurang lebih 500 meter. Akses utama warga Kukar itu baru dinikmati belum genap setahun. Kamis (1/6/2023) dini hari.
Jalan cor yang baru saja rampung Oktober 2022 lalu, menghabiskan dana pembangunan melalui Anggaran Perencanaan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur sebesar 14 miliar.
Pantauan Prokaltim.com Jumat (2/6/2023) dilokasi kejadian, terdapat beberapa patahan dan badan jalan yang menganga dengan ukuran yang bervariasi antara 10 sampai 20 centimeter. Hingga tak dapat lagi dilintasi masyarakat.
Tepat di tepi sebelah kiri jalan terdapat lubang bekas aktivitas pertambangan milik PT. Prima Mandiri yang saat ini sedang beraktivitas kembali, dapat dilihat adanya pompa yang terdapat di kolam dan beberapa alat berat. Hingga kuat dugaan terjadi pergerakan saat adanya aktivitas di lokasi tersebut yang menyebabkan ambruknya akses jalan tersebut.
Taufiqurridha Ismail Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II PUPR KALTIM. Membeberkan jika keberadaan bekas lubang tambang yang terdapat di tepi kiri badan jalan yang ambruk benar adanya namun saat dilakukan pembangun, lubang tersebut tidak beraktivitas.
“Ini proyek jalan satu paket senilai Rp. 14 miliar, namanya ruas Sanga-Sanga-Dondang dan ada paket yang lain. Untuk penanganan khusus jalan ini dimaksimalkan sepanjang satu kilometer,” beber Taufik.
Disinggung terkait adanya kesalahan dalam proyeksi pembangunan jalan tersebut, pihaknya menampik hal tersebut. “Ini dikerjakan sudah sesuai spek, dan faktor alam pun diluar pengetahuan kami bila akan terjadi begini,” tegasnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya telah melakukan beberapa langkah diantaranya melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian. Menurunkan tim pengkajian untuk dapat memastikan langkah apa yang harus di ambil dalam penanganan lanjutan, dan akan melakukan pemantauan hingga penanganan secara permanen dilakukan.
Senada dengan hal tersebut, pihak perusahaan PT Prima Mandiri melalui humas, Zarkasih. Mengatakan jika akan melakukan perbaikan dilokasi tersebut dalam waktu secepatnya.
Lanjut kata Zarkasih jika sebenarnya pihaknya sedang melakukan fincing slofing atau perapian dilokasi yang terdapat lubang tambang tersebut. Dimama lama tidak adanya aktivitas menyebabkan genangan air dan terdapat rekahan-rekahan tanah itu yang kami lakukan perapian karna sudah menjadi program kami.
“Justru kami rapikan bertujuan agar menahan jalan ini, bisa dilihat dari sisi sana hingga sini sudah kami rapikan. Badan jalan ini juga dulu kami yang ngerjakan lalu kami serah terimakan dan dilakukan peningkatan badan jalan oleh PU,” kata Zarkasih.
Saat dikonfirmasi terkait apakah adanya kesalahan perhitungan saat melakukan pekerjaan (perapian) pihaknya membantahkan hal tersebut. Dan segera menurunkan tim geometrik untuk melakukan pengecekan dilokasi
“Tidak ada salah perhitungan, kita tidak tau adanya faktor lain (genangan air) dan diketahui yang melintas disini siang malam truk roda 10 terus,” pungkasnya.
Tampak dilokasi kejadian Kapolresta Kutai Kartanegara AKBP. Hary Rosena beserta jajarannya meninjau langsung kondisi dilapangan, serta meminta kepada pihak perusahaan maupun Pemerintah agar segera memberikan solusi bukan beradu argumentasi dan saling menurukan tim pengkaji. “Utamakan kepentingan masyarakat bersama,” singkatnya. (Ps)
