BALIKPAPAN,PROKALTIM – Terkait pemberhentian kepala SDIT PJHI Manggar, Komite SDIT PJHI Manggar, Balikpapan Timur, gelar rapat dengan perwakilan orang tua atau wali murid untuk menghasilkan kata sepakat dikembalikan lagi kepala SDIT PJHI, Sudiono sebagai kepala sekolah SDIT PJHI Manggar.

Dalam rapat komite tersebut, dihadiri ketua LPM Manggar, aparat kepolisian dan perwakilan wali murid. Rapat berdiskusi hingga bermusyawarah untuk mencapai kata sepakat, persiapan Rabu (2/8/2023) besok, pertemuan mediasi di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan.

Ketua LPM Manggar, Gasali mengatakan, memediasi agar kesepakatan antara Yayasan PJHI dengan kepala SDIT PJHI dan guru, untuk mencari solusi yang terbaik. Dan mementingkan bagaimana dampak lingkungan SDIT PJHI Manggar tersebut.

“Sebelumnya, dengan berjalan waktu kita sudah mediasikan, itu sudah ada kesepakatan pada 10 Juli 2023 lalu yang sudah dihadiri semua stakeholder yang ada. Baik dari wali murid, yayasan dan tentunya ada pernyataan bahwa ini sudah selesai,” kata Gasali, kepada awak media, pada Selasa (1/8/2023).

“Kenapa tiba-tiba lagi sudah berjalan 20 hari, ada lagi surat pemberhentian penegasan kepala SDIT PJHI Manggar dan inikan sudah menjadi keresahan buat kita. Yakni wali murid, para guru dan lainnya, ini kan sudah dipermainkan dengan hal-hal kayak gini,” ujarnya.

Gasali juga menyampaikan, pihaknya selaku ketua LPM Manggar juga selaku wali murid kelas VI SDIT PJHI yang seharusnya mendapatkan pembelajaran yang baik. Tiba-tiba ada kondisi sekarang ada kericuhan, karena tidak ada kepuasan semua akhirnya anak-anak murid SDIT PJHI yang jadi korban.

“Harusnya Yayasan tersebut memikirkan hal-hal seperti itu, bukan untuk memikirkan Yayasan ini bisa mencapai tujuannya, tapi tidak memikirkan pendidikan anak-anak murid SDIT PJHI belajar dan ini seharusnya tanggungjawab yayasan,” ucapnya.

Gasali juga berharap, pihak Yayasan PJHI mendengar aspirasi-aspirasi wali murid, yang tentunya notabene wali murid. Yayasan berbicara soal hak, kami sebagai wali murid juga punya hak. “Apalagi inikah sudah 2 hari tidak belajar, berarti ada kerugian kepada wali murid,” ungkapnya.

“Dalam aksi wali murid, mudah-mudahan bisa dimediasi secepatnya, agar tidak berdampak kepada anak-anak kita yang sedang belajar,” ujarnya.

Sementara itu, ketua Komite SDIT PJHI Manggar, Etha mengatakan, kami menginginkan kepala sekolah bersama para guru SDIT PJHI kembali mengajar. Dan oknum yang menjadi momok tidak ada lagi.

“Karena memang anak-anak murid SDIT PJHI sudah tergantung pada gurunya. Dan dari guru sendiri tergantung kepada kepala sekolahnya,” kata Etha.

“Saat ini, yang terbaik Bapak Sudiono. Kami tidak muluk-muluk, kami tidak punya calon lain, juga kami tidak perlu yang lain. Yang kami inginkan hanya pak Sudiono saja yang nyata dan secara SK kan Bapak Sudiono berakhir tahun 2025,” pungkasnya. (to)