BALIKPAPAN,PROKALTIM – Saat inspeksi mendadak (Sidak) yang digelar Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Jumat (18/8/2023) lalu. Progres pembangunan yang dilaporkan kontraktor PT Sarjis Agung Indrajaya, tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Hal itu disampaikan anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Parlindungan Sihotang.
“Setelah kami melaksanakan sidak disana ternyata apa yang disampaikan itu tidak sesuai. Antara laporan datanya dengan yang ada di Lapangan,” ucap Parlindungan, kepada awak media, pada Selasa (22/8/2023).
“Nah, inikah membuat kami merasa kecewa, bagaimanapun Komisi IV DPRD Balikpapan bertanggungjawab untuk tercapainya progres pekerjaan ini agar tahun depan sekolah ini bisa difungsikan,” ujarnya.
Politisi Fraksi Gabungan Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kota Balikpapan menyampaikan, karena sudah ada beberapa kelas yang kita titipkan di sekolah lain. “Nah, tahun depan sekolah ini tidak selesai inikan bermasalah,” ucapnya.
Dia berharap, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan selalu penanggungjawab anggarannya untuk bisa memanggil kontraktor beserta konsultannya melakukan progres.
“Jika dimungkinkan diberikan surat peringatan. Karena bagaimana pun ini adalah dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kita, bukan investor yang masuk kesana tapi dana APBD kota Balikpapan,” ujarnya.
Menurutnya, dari progres PT Sarjis Agung Indrajaya sudah melakukan penagihan itu minta DP 15 persen dan ditambah kemarin, kata mereka sudah mengajukan diangka 37 persen. Berarti ada 5 persen intensif
“Berarti 42 persen sudah melakukan penagihan. Tapi kalau disini tidak. Pihaknya mendesak agar kontraktor bisa mengejar progres pembangunan 40 persen, Desember 2023,” katanya.
“Dengan melihat kondisi di lapangan, kami was-was juga apakah ini bisa tercapai tepat waktu. Kecuali kalau mereka, misalnya ada teknologi lain yang kami tidak tahu. Karena bisa saja pada saat-saat tertentu, bisa dikebut pengerjaannya,” pungkasnya. (to)