Search
Search
Close this search box.

Satu Dekade POAK Berjuang, Akan Melaksanakan Aksi Besar Pada 15-21 September 2023 POAK Kembali Menggelar Aksi Demo Besar-Besaran

Satu Dekade POAK Berjuang, Akan Melaksanakan Aksi Besar Pada 15-21 September 2023 POAK Kembali Menggelar Aksi Demo Besar-Besaran

BALIKPAPAN,PROKALTIM – Beberapa tokoh ormas yang tergabung dalam Persatuan Ormas Asli Kalimantan (POAK) dan Tim 11 gelar pertemuan, yang rencananya akan menggelar Demo lanjutan di area Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), pada Jumat 15-21 September 2023 mendatang.

Ketua POAK Andin Syamsir, secara tegas, akan maksimal menurunkan anggota, yakin 28 organisasi masyarakat (Ormas), sebelum nya perjuangan dari aksi demo tahun 2018, banyak yang kami lakukan yakni dari pertemuan-pertemuan, bahkan pernah bertemu dengan GM Pertamina RU V Balikpapan, Feri Yani.

“Banyak yang dijanjikan oleh GM Pertamina RU V Balikpapan, pak Feri Yani, akan banyak nanti penerimaan tenaga kerja. Juga di tahun 2018 ada risalah rapat pertemuan yang ditandatangani pak Feri Yani menjanjikan, akan merekrut tenaga kerja lokal, pengusaha lokal dan CSR untuk penduduk warga sekitar. Dan sampai saat ini belum terwujud,” tegas Andin Syamsir, kepada awak media, pada Minggu (3/9/2023).

Andin Syamsir yang juga Ketua Presidium Tim 11 menyampaikan, pada tahun 2019, dirinya memberikan daftar tenaga kerja lokal sebanyak 3.016 orang lewat Disnaker Balikpapan ditandatangani saya (ketua POAK Andin Syamsir), pimpinan RDMP JO, Kepala Disnaker Balikpapan, juga ditandatangani Wali Kota Balikpapan H Rizal Effendi, Dandim Balikpapan, Danlanal, Danlanud dan Kapolresta Balikpapan.

“Setelah kita kroscek ke Disnaker Balikpapan ternyata tenaga kerja lokal baru 21 orang diterima. Berita-berita di media yang sangat kita sesalkan kata ketua DPRD Balikpapan Abdulloh dan anggota DPRD lainnya, pihak KPB dan RDMP JO tidak transparan dalam hal tenaga kerja lokal,” ucapnya.

“Rupanya banyak mengambil tenaga kerja dari luar, lewat oknum koordinator (pakai mandor-mandoran). Selain itu, di tahun 2018 pihaknya juga menjanjikan kepada warga masyarakat Balikpapan akan memberikan pelatihan lewat CSR, ternyata janji itu hanya palsu,” ujarnya.

Andin Syamsir bersama seluruh anggotanya merasa kecewa karena pihak KPB tidak merespon dengan baik akan kehadiran anggota DPRD Kota Balikpapan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawasan.

“Dari hasil sidak di lapangan sempat terjadi sedikit perdebatan antar pihak KPB dan DPRD Balikpapan yang tidak melakukan penyampaian terlebih dahulu kepada pihak KPB. Yang namanya sidak itu tidak memberikan surat pemberitahuan,” ungkap Andin.

Baca juga  Hari ke-14 Ramadhan, Kedai Kopi Mantaw Canton Bagikan Ratusan Takjil ke Pengendara

“Banyak bentuk kekecewaan hal-hal lain, dari tahun 2018. Selain itu juga mengambil material seperti tanah uruk mengambil di Gunung sepuluh yang akan berdampak, seperti merusak lingkungan dan mengambil tanah uruk di luar Balikpapan yaitu di Samboja,” ujarnya.

Sementara itu, Forum Komunikasi Keluarga Besar Kejaksaan Kaltim Kaltara, Rona Fortuna mengatakan, jadi hasil aksi demo POAK dua hari berturut-turut tanpa menghasilkan kesepakatan atau keputusan. “Maka dari hasil keputusan dari ketua-ketua Ormas dan LSM yang ada kami akan bersurat kembali dan surat itu sudah kami layangkan baik ke KPB maupun ke Polresta Balikpapan untuk beraksi kembali secara berturut-turut selama 7 hari. Dan yang akan kita mulai sejak dua minggu yang akan datang,” katanya.

“Kenapa kita kasih selang waktu, supaya berita ini mencuat diseluruh nasional maupun internasional. Karena rekan-rekan serikat buruh itu sudah melayangkan surat kepada International Labour Organization (ILO), dalam arti kata surat ini sekedar hanya memberitahu kejadian yang ada di Kota Balikpapan, karena persoalan buru merupakan persoalan internasional, baik jam kerja upah minimum dan lain sebagainya,” ujarnya.

Rona juga menyampaikan, hak-hak buruh dilindungi undang-undang, dari turunannya adalah dunia. Yang paling penting disampaikan kepada masyarakat. Kami istirahat bukan menunggu di lobi, tapi menunggu keputusan yang 11 poin menjadi 12 poin. Tambahan poin ke-12 yaitu Pamtop ini utasan dari gabungan POAK dan serikat buruh, itu ada perwakilannya disetiap perusahaan.

“Untuk mengawal 11 tuntutan yang ada, itu memang betul-betul terjadi. Karena apa, karena selama ini yang terjadi mereka mengatakan iya. Tapi tidak terlaksana, contoh surat demo pertama waktu tanggal 26 Juli 2018 itu GM Pertamina RU V Balikpapan, Feri Yani sendiri saat itu RDMP JO di bawah dia. Itu yang kita tuntut kausal hanya 3 poin dan itu ditandatangani semua, yaitu tenaga kerja lokal, pengusaha lokal dan CSR untuk penduduk warga sekitar dan selanjutnya itu tidak berjalan,” ucapnya.

Baca juga  Sambut Hari Pangan Sedunia, Iwan Wahyudi Minta Pemkot Balikpapan Bermitra dengan Daerah Penghasil

Pada saat pimpinan RDMP JO dipimipin oleh pak Weli mulai terbuka lagi ruang komunikasi, hingga dikasih ruang untuk tenaga kerja lokal melalui POAK dan disepakati sebanyak 2 ribu tenaga kerja lokal, walupun sebenarnya meminta sebanyak 10 ribu. Untuk tahap awal kami setuju 2 ribu hingga kami komunikasikan.

“Alhamdulillah, POAK dibantu oleh rekan-rekan Serikat Buruh untuk mengakomodir anak-anak dan adik-adik kita dengan bentuk fakta Interigitas untuk menolong mereka. Karena ada isu tenaga kerja lokal malas, tenaga kerja lokal ngebos, dan kerja seenaknya saja. Dan itu kita cover dengan fakta Interigitas,” ungkapnya.

“Dengan maksud semua yang masuk ke dalam Kilang Pertamina, mereka harus mengikuti aturan Kilang. Juga mengikuti aturan perusahaan, dan pemerintah. Apabila salah satu tidak mengikuti oleh mereka, maka yang akan eksekusi kami Tim 11 POAK LO karena tenaga kerja tersebut sudah sepakat bertandatangan untuk menjalani itu laporan dari perusahaan dan itu berjalan. Tapi tidak tau kenapa penggantian pimpinan RDMP JO, maka program tersebut berubah,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kalimantan Timur, Agus mengatakan, alhamdulillah kemarin bisa turun maksimal, kurang lebih 300 orang yang hadir. Tapi di aksi yang berikutnya masing-masing Federasi di bawah komando kaum Federasi nanti akan menurunkan lebih maksimal lagi agar pergerakan lebih signifikan lagi.

“Aksi berikutnya kita mulai dari tanggal 15 sampai dengan 21 September 2023. Jadi dari tanggal 15 hingga 20 September kita akan melakukan aksi vetrikal, dengan sesuatu yang tidak perlu disuarakan tapi dibuat semacam pergerakan,” katanya.

Dirinya juga nanti ada menggelar acara adat, ada beberapa gabungan POAK yang tergabung tokoh adat, grup adat dan sebagainya akan dilakukan. “Dari hari pertama sampai dengan hari ke enam. Dan hari ke tujuhnya kita full power untuk melaksanakan aksi demo besar-besaran,” pungkasnya. (to)

Agar Tidak Ketinggalan Informasi Terbaru
Ikuti Berita Kami di Google News, Klik Disini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

PROKALTIM GROUP

Kategori Berita
Daerah

Pendaftaran Kolomnis Kaltimsiana

[gravityform id="3" title="false" description="false" ajax="true"]