BALIKPAPAN, PROKALTIM – Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki dampak terhadap daerah yang berdekatan. Seperti pertambahan jumlah penduduk, ketersediaan kebutuhan pokok hingga fasilitas umum.
Kondisi ini menjadi perhatian wakil rakyat yang berasal dari Kota Balikpapan. Mengingat kota ini menjadi salah satu kota penyangga.
Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Danang Eko Susanto menilai, pemerintah kota perlu bersiap menghadapi hal itu. Terutama soal kebutuhan pokok kawasan kota penyangga, mengingat adanya pembangunan IKN dan Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan.
Sejauh ini kebutuhan pokok yang masuk berasal dari pulau Jawa dan Sulawesi. Artinya kota ini memiliki ketergantungan tinggi terhadap pasokan dari luar daerah.“Kita menginginkan agar ada pengaturan harga kebutuhan pokok. Ini beberapa komoditi melonjak naik dengan berbagai sebab. Ya kita minta sama pemerintah agar mengawasi masalah harga ini,” ujarnya, Rabu (27/9/2023).
Di sisi lain, lanjut Danang, kota ini kedatangan cukup banyak orang. Karena ada RDMP sebagai proyek strategis nasional. Otomatis kebutuhan pangan akan meningkat sesuai permintaan. Sementara untuk proyek IKN, Balikpapan hanya sebagai daerah transit. Namun pintu masuk pasokan kebutuhan pokok berada di kota Balikpapan.
“Selama ini, kita masih bergantung ke Jawa atau Sulawesi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat harus memberikan perhatian terhadap stok pangan dan pergerakan harga. Agar tidak menyulitkan warga,” tambahnya.tidak (to)