PROKALTIM.COM, KUKAR– Sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia, Kota Raja menyimpan banyak peninggalan sejarah dan tradisi adat yang perlu dilestarikan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar memiliki beberapa strategi untuk menjaga kelestarian budaya Kota Raja.
Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Kemitraan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag) Kukar, Zaidah Isnani mengatakan tentang menjaga kelestarian kebudayaan yang ada di Kota Raja.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh Pemkab Kukar adalah dengan menggelar berbagai event budaya yang melibatkan masyarakat dan stakeholder terkait. Salah satunya adalah.
“Festival Erau Adat Pelas Benua, yang digelar setiap tahun di sejumlah lokasi di Kota Raja. Festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya, seperti pendirian Tiang Ayu, penyalaan Api Brong, pawai budaya, dan pameran produk lokal,” ucapnya saat dikonfirmasi diruangan. Senin, 16 Oktober 2023
Lanjut Zaidah, Pemkab Kukar juga berupaya untuk mempromosikan produk-produk budaya khas Kota Raja, seperti kuliner, kerajinan tangan, dan seni. Beberapa produk budaya yang menjadi ikon Kota Raja antara lain adalah jajak (kue tradisional), ulap doyo (kain tenun dari serat nanas), badon tencep (topeng kayu), sulam tumpar (bordir kain), manik-manik, dan kerajinan rotan.
Selain menjaga kelestarian budaya, strategi Pemkab Kukar juga bertujuan untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan pariwisata di Kota Raja. Dengan menggelar event-event budaya dan mempromosikan produk-produk lokal.
“Pemkab Kukar berharap dapat meningkatkan daya tarik wisatawan, baik lokal maupun asing, untuk berkunjung ke Kota Raja. Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi pendapatan masyarakat dan daerah,” tutur Zaidah (Ozn/Adv)