PROKALTIM.COM, BALIKPAPAN – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendik budresiteg bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) RI mengggelar sosialisasi pengelolaan pendidikan tinggi vokasi di Hotel Swiss-Belhotel, pada Sabtu (18/11/2023).
Mengusung Tema “Semarak Meredeka Belajar Kampus Merdeka Dalam Melahirkan Generasi Unggul” kegiatan secara langsung dibuka oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.
Selain itu turut hadir Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbudristek Muhammad Fajar Subkhan, Direktur Poltekba, Ramli beserta tamu undangan lainnya.
Seperti diketahui, IKN Nusantara diproyeksikan menjadi kota berkelanjutan, maka berbagai aspek harus disiapkan dengan matang sejak dini, baik aspek lingkungan, ekonomi, sosial, budaya, hingga sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, terutama SDM warga lokal agar memiliki daya saing.
Untuk dalam mempersiapkan SDM tersebut, maka dianggap perlu untuk mempersiapkan SDM baik dari sekolah dan perguruan tinggi yang berbasis vokasi dalam rangka mencetak SDM yang berdaya saing.
“Jadi dalam konteks IKN, harusnya lebih banyak lagi Perguruan tinggi vokasi yang harus dikembangkan,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.
Ia katakan, saat ini menariknya terdapat Direktorat Jenderal Vokasi di Kemendikbudristek yang menggabungkan antara SMK dan pendidikan tinggi vokasinya. “Jadi baik itu SMK ataupun Politeknik dua-duanya berada di bawah naungan vokasi,” jelasnya.
Hal ini yang membedakan dengan pendidikan yang umum seperti universitas dan institut yang masuknya dalam kategori bukan di vokasi karena menghasilkan pendidikannya yang akademik.
Sedangkan yang vokasi itu lebih menghasilkan lulusan yang siap kerja. Untuk di Balikpapan itu ada Politeknik Negeri Balikpapan, dan juga ada yang baru yakni Politeknik Nusantara. “Dan ke depan harus banyak lagi Politeknik dalam konteks IKN,” harapnya.
Ia menjelaskan, untuk vokasi ini dilaksanakan tergantung pada kebutuhan pasar, dan karena saat ini dalam proses pembangunan IKN sehingga apapun itu dibutuhkan. Baik dari administrasi, pemerintahan, IT serta kemampuan lain-lainnya.
“Bahkan dibutuhkan juga kemampuan untuk melayani orang-orang yang datang ke sini, hospitality pariwisata, kuliner, tata boga, serta beberapa pendidikan keterampilan lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Kemendikbudristek Muhammad Fajar Subkhan menyampaikan, bahwa seperti yang telah dijelaskan bahwa sektor jasa yang ada di Kalimantan Timur sedang berkembang.
Serta perekonomian yang lain juga ikut berkembang berbeda dengan dulu yang hanya fokus pada engineering karena ada tambang dan juga ada lahan minyak dan sebagainya. Tapi supporting dari itu juga harus ada juga seperti perhotelan, hospitality dan lain.
“Kita ingin support itu makanya vokasi hadir untuk mengisi tenaga kerja tidak hanya SMK, di perguruan tinggi vokasi juga jalan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa, melalui kegiatan yang berlangsung dalam kesempatan tersebut pihaknya ingin berusaha memastikan vokasi yang ada di Kaltim kedepan bisa menjadi pendidikan pilihan masyarakat.
“Karena itu kau ada Politeknik yang perlu adanya sentuhan dengan sosialisasi untuk mendorong perguruan vokasi agar lebih diminati masyarakat,”tukasnya.
Selain itu pihaknya juga akan maksimalkan lembaga vokasi yang ada di Kaltim. Untuk itu pihaknya meminta kepada Direktur Politeknik untuk menggali apa yang menjadi kebutuhan IKN. (to)
