PROKALTIM,BALIKPAPAN – Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU) bersama sejumlah RT dan warga Kelurahan GSU Balikpapan Tengah, membuat terobosan dengan membangun water treatment plant (WTP) yang mampu menyuplai air bersih ke rumah-rumah warga GSU Balikpapan Tengah.
Hal itu disampaikan Ketua LPM GSU, Nur Ivansyah. Dia mengatakan, sejumlah RT GSU, yaitu RT 16, 28, 29, 25, 30, 31, 35, 39, dan RT lainnya yang rata-rata warga tersebut tinggal di pegunungan.
Dirinya sebagai ketua LPM GSU Balikpapan Tengah, apa yang menjadi permasalahan di wilayahnya, yakni permasalahan air bersih.
“Karena wilayah kami dengan istilah air PDAM atau PTMB zona merah, akhirnya banyak warga kami yang tidak tercover untuk pelayanan air bersih. Dengan adanya masalah ini, saya berfikir bagaimana bisa memecahkan masalah ini dengan jangka panjang,” ujarnya, kepada awak media, pada Selasa (19/12/2023).
Nur Ivansyah sapaan akrab Panca menyampaikan, dengan adanya sumur bor yang ada di warga, dimanfaatkan untuk bisa berbagi dengan warga sekitarnya dan dirinya membuatkan filternya agar air bisa bersih.
“Alhamdulillah air itu bisa berjalan dengan adanya WTP ini, masyarakat tidak kekurangan air bersih seperti dulu, mereka tinggal menikmati air bersih,” ucapnya.
Sementara itu, dengan sistem, pihaknya tidak memberikan jadwal fasilitas air 24 jam. Supaya masyarakat lebih maksimal memakai air. Jadi jadwal waktu pagi dan sore air bersih dialirkan ke warga.
“Harapan kami, bisa seminimal mungkin untuk menggunakan air, untuk menghindari pemborosan dalam pemakaian air. Ada beberapa tempat yang kami buatkan WTP, alhamdulillah berjalan,” ujarnya.
Panca berharap kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, memberikan bantuan kepada warga GSU, karena banyak warga yang belum memiliki sumur bor.
“Karena kalau mengharapkan dari air PDAM atau PTMB dengan sistem waduk tadah hujan kemungkinan tidak akan tercover. Apalagi dengan ada undang-undang bagi para pengguna air tanah, saya yakin tidak akan tercover,” ungkapnya.
Menurutnya, apalagi dengan adanya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kota Balikpapan sebagai penyangga. Akan berdampak terhadap Balikpapan, yaitu pembangunan di Kota Balikpapan juga disinyalir terus meningkat di sektor perumahan seiring meningkatnya penduduk dari luar daerah dan pada akhirnya fundamental untuk air bersih.
“Saya yakin untuk jangka pendeknya belum bisa tercover warga kami, untuk pelayanan air bersih. Ya, dengan adanya inovasi pembuatan WTP, alhamdulillah kami bisa sedikit menyelesaikan yang ada di wilayah kami,” pungkasnya. (to)
