PROKALTIM,BALIKPAPAN – Krisis air bersih di Kota Balikpapan selalu menjadi masalah klasik yang terus berulang di kota Balikpapan, Kaltim. DPRD Kota Balikpapan kembali menyoroti kinerja Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM Balikpapan terkait pelayanan air bersih yang sampai saat sekarang tak kunjung membaik meski musim penghujan telah tiba.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono mengatakan, diacara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Kota Balikpapan. “Saya berharap PDAM lebih profesional takutnya diacara Rakernas Apeksi itu masyarakat atau pengunjung nanti nggak dapat air bersih,”kata Budiono, pada Kamis (30/5/2024).
Politisi PDI Perjuangan juga menyampaikan, apalagi air waduk yang merupakan sumber air baku PDAM sudah mengalami peningkatan, tetapi layanan masih tetap tidak membaik dan warga masyarakat tetap saja membeli air tandon.
“Di musim penghujan banyak masyarakat yang belum bisa teraliri air bersih PDAM, jangan sampai kegiatan APEKSI dengan anggaran sebesar Rp 16 miliar, takutnya nanti pengunjung atau yang datang ke Kota Balikpapan tidak dapat air bersih,” ucapnya.
Budiono juga mengungkapkan, PDAM belum bisa memberikan layanan air bersih, tapi Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dengan kegiatan Rakernas APEKSI punya anggaran Rp 16 miliar untuk menjamu tamu-tamunya. Dan mengingat situasi krisis air bersih yang melanda warga kota yang digadang -gadang sebagai penyangga IKN.
“Kan lucu ini menurut saya. Kebutuhan air bersih, air baku masyarakat belum terlayani, tapi anggaran segitu banyaknya untuk Rakernas APEKSI, jangan sampai peserta Rakernas APEKSI tidak bisa mandi, karena air PDAM tidak bisa mengalir,” ungkapnya.
“Saya tergelitik dengan Rp 16 miliarnya, juga kinerja PDAM yang nggak kunjung bagus ini. Masih banyak warga masyarakat belum menikmati air bersih,” ujarnya. (to)