PROKALTIM,JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM), perusahaan multi-energi Indonesia, mencatatkan peningkatan produksi dan penjualan di tengah penurunan harga batubara pada paruh pertama tahun 2024.
Capaian kinerja ini menandai keberhasilan dan komitmen Perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki serta menciptakan nilai maksimal bagi pemangku kepentingan.
Pada semester I 2024, ITM memproduksi batubara sebesar 9,3 juta ton, tumbuh 14% dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar 8,2 juta ton.
Sementara itu, volume penjualan tercatat sebesar 10,8 juta ton, meningkat 9% dibanding kurun waktu yang sama pada periode tahun sebelumnya. Pencapaian ini menunjukkan keunggulan operasional ITM dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
ITM membukukan pendapatan sebesar $1.050 juta pada Semester-I 2024, terkoreksi 19% secara year-onyear (YoY), akibat harga jual rata-rata batubara (ASP) yang turun 27% sejalan dengan normalisasi harga batubara global.
Dalam kondisi tersebut, Perusahaan berhasil membukukan laba bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2024 sebesar $129 juta dan mempertahankan neraca keuangan yang sehat dengan posisi kas tetap kuat di angka $877 juta.
Stabilitas keuangan Perseroan mencerminkan efektivitas strategi dan efisiensi ITM dalam menjaga profitabilitas di tengah tantangan harga.
“Melihat capaian di paruh pertama 2024 dan komitmen kami terhadap operasional yang efisien dan berkelanjutan, kami optimistis dapat meraih target produksi 2024 sebesar 19,5-20,2 juta ton dari 6tambang yang kami operasikan saat ini sebagai value contributor bagi para pemangku kepentingan.
Lebih jauh, kemampuan untuk melakukan coal blending yang baik juga memberikan keuntungan bagi ITM, yaitu fleksibilitas untuk memenuhi permintaan batubara dari berbagai negara serta nilai jual produk yang optimal.
Dari sisi penjualan, Tiongkok masih menjadi pasar utama ITM yang diikuti oleh konsumen dalam negeri dengan proporsi yang cukup besar,” ungkap Bapak Mulianto, Presiden Direktur ITM.
Melihat ke depan, ITM optimis terhadap prospek permintaan batubara yang tetap tinggi di semester kedua tahun 2024, didukung oleh permintaan kuat dari Tiongkok dan India. Guna memastikan kinerja yang optimal di paruh kedua tahun ini, Perseroan akan fokus pada peningkatan efisiensi biaya dan pengelolaan alat berat untuk mendukung kenaikan volume produksi.
Memaksimalkan Bisnis Utama
Guna merealisasikan komitmen Perusahaan terhadap konservasi sumber daya batubara, ITM kembali melakukan audit terhadap lima aset tambang yang dimiliki. Hasil audit cadangan dan sumber daya batubara yang dilakukan oleh mitra independen menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
Total cadangan batubara ITM meningkat sebesar 93 juta ton menjadi 375 juta ton, sementara total sumber daya batubara tumbuh sebesar 817 juta ton menjadi 2.130 juta ton pada akhir Desember 2023. Peningkatan ini
menggarisbawahi keberlanjutan operasional ITM di masa mendatang.
Upaya untuk memaksimalkan penciptaan nilai dari bisnis inti ITM juga ditopang oleh dua anak usaha yakni PT Graha Panca Karsa (GPK), dan PT Tepian Indah Sukses (TIS) yang telah mulai beroperasi. GPK dan TIS diharapkan mampu memberikan kontribusi produksi ITM hingga 1,4 juta ton batubara di sepanjang tahun 2024.
Pada pilar bisnis energi terbarukan, ITM terus meningkatkan kapasitas melalui anak perusahaan PT ITM Bhinneka Power (IBP). Hingga Juni 2024, IBP telah membukukan kontrak energi terbarukan berbasis surya sebesar 34,5 MWp, termasuk proyek Bunyut yang akan mendukung operasional anak usaha ITM lainnya.
Capaian lain yang menjadi tonggak penting bagi ITM pada periode semester I 2024 adalah peresmian Persemaian Mentawir yang akan mendukung aspek forestri Ibu Kota Nusantara.
Fasilitas berkapasitas produksi 15 juta bibit per tahun ini telah diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan dihadiri oleh Presiden Direktur ITM, Bapak Mulianto. Bersama seluruh anak usaha, ITM juga telah menyelesaikan dan mengembalikan 24.407 Ha lahan daerah aliran sungai (DAS) yang telah direhabilitasi kepada Pemerintah.
Berbagai capaian baik pada aspek keberlanjutan ini merupakan bagian dari transformasi ITM menuju perusahaan energi yang lebih hijau dan lebih pintar.